webnovel

Oh hantu ku

Na Bong-sun memiliki kepribadian yang sangat pemalu dan rendah diri, tidak punya teman dekat, dan terus-menerus ditegur di pekerjaannya sebagai asisten koki di Sun Restaurant. Dia juga sesekali melihat hantu, terima kasih kepada nenek dukun . Suatu hari, Bong-sun dikuasai oleh hantu perawan penuh nafsu bernama Shin Soon-ae. Untuk mengimbangi kurangnya romansa dalam kehidupannya yang pendek dan percaya bahwa hanya dengan kehilangan keperawanannya dia akan dapat "menyelesaikan dendamnya" dan beralih ke kehidupan setelah mati, Soon-ae bertekad untuk merayu sebanyak pria yang dia bisa dengan memiliki berbagai wanita, dan dia menemukan Vessel yang sempurna di Bong-sun. Bos Bong-sun adalah bintang koki arogan Kang Sun-woo, yang diam-diam dia naksir. Sun-woo belum berkencan dengan siapa pun sejak hatinya hancur oleh teman kuliahnya Lee So-hyung, yang merupakan produser TV. Tapi ketika Bong-sun tampaknya menyingkirkan rasa malunya dan tiba-tiba berubah menjadi wanita yang percaya diri dan dinamis, dia akhirnya menangkap matanya. Sementara itu, misteri seputar kematian Soon-ae melibatkan saudara ipar Sun-woo, seorang perwira polisi yang baik hati, Choi Sung-jae, yang mungkin tidak seperti kelihatannya.

Shinta123 · Teen
Not enough ratings
16 Chs

Chapter 2

Soon Ae merasuki tubuh Bong Sun demi menghindari ahjumma dukun. Tapi tepat saat itu juga, dia malah diseret ke restoran oleh Seo Joon yang mengira dia Bong Sun. Sesampainya disana, semua orang pun mengira dia Bong Sun bahkan Sun Woo langsung menuntutnya untuk menyerahkan kunci. Soon Ae cuma diam saja karena tidak mengerti apa maksud pria tak dikenalnya itu.

Sun Woo jadi kesal dengan reaksi Soon Ae dan langsung meraba-raba tubuhnya untuk mencari kunci. Soon Ae tentu saja jadi marah dan langsung memelintir Sun Woo dan mendorongnya ke tanah. Semua asisten langsung kaget melihatnya.

Gara-gara hal itu, Min Soo tampak agak ketakutan melihat Soon Ae. Bahkan suaranya agak tergagap saat dia mengomeli Soon Ae "Hei! Biarpun kau sudah berhenti tapi tidak seharusnya kau berbuat seperti ini!"

Soon Ae heran mendengarnya dan mulai menyadari kalau dia telah berbuat salah.

Asisten yang lain heran melihat Soon Ae apa dia sedang mabuk? Saat Min Soo meneriakinya untuk minta maaf pada chef sekarang juga, Soon Ae langsung bingung "apa namanya 'chef'? Tapi dia tidak kelihatan seperti orang bule" (haha)

"Sudahlah, serahkan saja kuncinya" tuntut Sun Woo

"Kunci apa sih dari tadi?" gerutu Soon Ae masih bingung tapi kemudian dia berusaha mencari didalam sakunya sampai akhirnya dia menemukan kunci yang dimaksud.

Sun Woo langsung menyambar kunci itu dengan sebal sementara para asisten langsung mengerubungi Soon Ae sambil mengomelinya dengan ribut. Tidak tahan mendengar omelan mereka, Soon Ae memutuskan untuk keluar saja dari tubuhnya Bong Sun. Dia langsung memejamkan mata untuk mengeluarkan rohnya... tapi rohnya tidak bisa keluar.

"Oh, apa yang terjadi?" pikir Soon Ae bingung

Soon Ae berusaha mengeluarkan rohnya lagi... tapi tetap saja tidak bisa. Saat itu, dia akhirnya ingat ucapan ahjumma dukun bahwa jika dia masuk ke tubuh yang punya frekuensi sama dengannya maka rohnya tidak akan bisa keluar. Soon Ae langsung panik, dia tidak mau terperangkap dalam tubuh wanita ini. Dia berusaha lagi mengeluarkan rohnya, bahkan sampai gemetaran hebat. Tapi saking tegangnya, Soon Ae malah pingsan.

Semua orang tentu saja langsung panik melihatnya. Mereka lalu membaringkan Soon Ae diatas meja sembari bertanya-tanya apakah Soon Ae cuma pura-pura atau pingsan beneran. Seo Joon menyarankan sebaiknya mereka memanggil ambulance tapi Dong Chul merasa tidak perlu melakukan itu karena napasnya Soon Ae sudah mulai normal dan wajahnya pun sudah tidak pucat lagi.

"Aku hampir saja jantungan. Apa dia punya penyakit?" Ji Woong bertanya-tanya

Min Soo baru ingat kalau Bong Sun adalah penderita insomnia. Mereka semua mulai menduga jangan-jangan dia pingsan karena efek dari obat insomnianya.

Ternyata saat itu Soon Ae sebenarnya sudah dasar tapi dia bingung, apakah dia harus membuka mata atau tidak. Saat Soon Ae membuka sedikit matanya, dia langsung melihat 'pemandangan indah' para lelaki itu yang membuatnya menjilat bibirnya penuh nafsu. (Hahaha) Soon Ae sangat senang dan berpikir sepertinya terperangkap di tubuh Bong Sun tidak terlalu buruk.

Para asisten mengira Soon Ae sepertinya cuma tidur tapi Min Soo tahu kalau Soon Ae cuma pura-pura tidur karena tadi Min Soo melihat Soon Ae membuka sedikit matanya. Soon Ae pun langsung bangun.

Sementara itu di ruang ganti, Eun Hee membantu mengobati luka tangannya Sun Woo yang lecet gara-gara terjatuh didorong Soon Ae. Eun Hee bertanya apa yang akan Sun Woo lakukan dengan Bong Sun? Sun Wo berkata kalau dia akan mengantarkan Bong Sun setelah dia sadar nanti, lagipula Bong Sun sendiri yang menulis surat dan pergi.

Eun Hee langsung mengingatkan kalau Bong Sun memutuskan untuk pergi bukan atas keinginannya sendiri tapi karena Sun Woo lah yang mendorongnya pergi. Eun Hee tidak setuju kalau Sun Woo mengusir Bong Sun seperti ini. Bong Sun adalah orang lemah seperti dirinya yang tidak akan bisa bertahan jika dia didorong keluar sebelum ia siap.

Tepat saat itu, Soon Ae didorong masuk oleh para asisten. Eun Hee pun langsung meninggalkan mereka berdua yang saling terdiam canggung. Awalnya Sun Woo ngomel-ngomel tentang jurus karatenya Soon Ae barusan, tapi sepertinya kata-kata Eun Hee tadi cukup mempengaruhinya hingga sesaat kemudian, Sun Woo mengubah cara bicaranya jadi lebih lembut dan bertanya apakah Soon Ae baik-baik saja. Soon Ae meminta maaf atas aksinya tadi dan beralasan bahwa saat ini pikirannya sedang tidak waras.

Sun Woo menyuruhnya duduk dan mengajaknya bicara tentang pengunduran dirinya. Apakah keputusan meninggalkan tempat ini merupakan keputusan yang sulit? Apakah dia sebenarnya masih belum siap meninggalkan tempat ini? Walaupun tidak mengerti maksudnya, Soon Ae asal saja mengiyakan semua pertanyaan itu.

"Lalu kenapa kau pergi? Apa karena kata-kataku?"

"Iya, iya. Karena itu..." jawab Soon Ae asal

"Kalau begitu begini saja. Aku akan memberimu waktu satu bulan. Buatlah keputusan dalam jangka waktu itu. Apa kau ingin mendedikasikan hidupmu di dapur atau tidak"

Mendengar itu, Soon Ae langsung melompat bangun dan berseru menyetujui tawaran Sun Woo lalu menarik Sun Woo bangun dan menjabat tangannya penuh semangat "Sekarang kita sudah berbaikan jadi mari kita lakukan yang terbaik, okay?" ujar Soon Ae dengan gaya gokilnya.

Sun Woo yang terheran-heran melihat sikap Soon Ae, langsung berlalu pergi karena dia yakin sekali kalau saat ini pikiran Soon Ae masih belum benar.

"Dasar, pria itu kasar sekali padahal wajahnya tampan juga" gerutu Soon Ae "Gadis ini kenapa sih? Apa yang harus kulakukan dengannya?"

Setelah memakai seragam kerjanya, Soon Ae melihat-lihat dapur. Anehnya, berada di dapur tampak tidak asing bagi Soo Ae. Soon Ae bahkan antusias sekali membuka-buka laci makanan dan mencobai segala sesuatu di dapur itu.

Min Soo kesal melihat Bong Sun macam-macam di posnya dan menyuruh Soon Ae pergi ke posnya sendiri. Saat Soon Ae bertanya dimana posnya, Min Soo langsung mengatainya belum waras dan memberitahu kalau posnya adalah di tempat cuci piring.

Sun Woo menyuruh Min Soo untuk mengecek persediaan bahan makanan. Min Soo mengiyakannya tapi begitu Sun Woo pergi, dia langsung mengalihkan tugas itu ke Soon Ae.

"Kenapa aku? Kan kau yang disuruh" protes Soon Ae

Semua orang langsung menoleh padanya dengan heran, bahkan Min Soo langsung berteriak kesal ada dengan Bong Sun? Apa dia sudah gila? Soon Ae langsung sadar kalau dia melakukan kesalahan dan cepat-cepat membuat alasan kalau dia masih belum waras lalu bergegas pamit ke kamar mandi.

Begitu keluar kamar mandi, Soon Ae bertanya-tanya seperti apa sebenarnya sifat gadis yang dirasukinya ini karena dia harus bersikap seperti gadis ini. Saat itu, dia melihat Sun Woo dengan manisnya mengikat tali sepatu Eun Hee. Soon Ae kagum melihat itu, dia mengira Sun Woo itu brengs*k tapi ternyata dia sangat baik pada adiknya "Sepertinya dia tidak terlalu jahat"

Tapi baru saja dia berpikir seperti itu, Sun Woo malah meneriakinya dan menyuruhnya kembali bekerja sekarang juga. Gara-gara itu, Soon Ae langsung berubah pikiran "Yang jelas dia bukan pria baik. Aku harus selalu waspada padanya"

Restoran akhirnya buka dan para pelanggan pun mulai berdatangan. Sun Woo dan semua asistennya langsung sibuk bukan main, bahkan Soon Ae pun tak kalah sibuknya mencuci puluhan piring sampai membuatnya mengeluhkan sebal "Ah, tempat ini pasti sangat populer. Seberapa banyak pun piring yang kucuci, rasanya seperti tidak ada akhirnya! Si*lan! Kenapa juga aku harus menderita seperti ini?"

Tapi keluhannya terhenti dengan cepat saat tiba-tiba saja sebuah pemandangan indah muncul di hadapannya, Seo Joon yang membuka sedikit bajunya, mengibas-ngibasnya karena kepanasan dan membuat perutnya kelihatan. Sontak, Soon Ae langsung melongo dengan senyum lebar.

"Hei, Bong. Minggir dikit dong" pinta Seo Joon

"Aku tidak mau minggir" jawab Soon Ae sambil terus menatap perutnya Seo Joon.

"Apa dia sudah gila beneran?" gerutu Seo Joon sambil mendekat untuk mengambil lap.

Tentu saja hal itu membuat senyum Soon Ae makin lebar, apalagi saat dia melihat Seo Joon mengelap keringatnya dengan gaya seksi. hahaha... Soon Ae ngelihatnya nafsu banget.

Sun Woo memerintahkan Soon Ae untuk mengepel lantai, Soon Ae pun langsung melakukan perintahnya. Tapi dia mengepel dengan kain pel basah sampai membuat Sun Woo hampir saja kepleset. Sun Woo langsung berteriak marah, Soon Ae tidak terima dan langsung balas berteriak kesal.

"Apa kau tidak tahu kalau seharusnya kau memakai kain pel kering?"

Soon Ae langsung terdiam menyadari kesalahannya. Sun Woo heran, apa Soon Ae berniat membuatnya terjatuh untuk balas dendam? Soon Ae langsung menyangkalnya karena kalau dia memang berniat membalas dendam maka dia tidak akan menggunakan cara kekanak-kanakan seperti ini. Kalau dia ingin balas dendam maka dia pasti akan mematahkan tulang iganya Sun Woo.

Sun Woo benar-benar heran mendengarnya "Hei, Na Bong Sun. Apa otakmu rusak atau semacamnya? Aku benar-benar shock sekarang ini"

Ditengah-tengah kesibukannya, Sun Woo mendapat telepon yang menyuruhnya untuk datang ke kantor polisi. Sesampainya di kantor polisi, Sun Woo diberitahu pak polisi bahwa si blogger yang kemarin diusirnya menuntutnya atas tuduhan penyerangan, lebih parahnya lagi si blogger itu bahkan mengatakan kalau dia terluka dan harus dirawat di rumah sakit selama 3 minggu. Sun Woo tentu saja langsung protes karena dia cuma sedikit mendorongnya dan bukannya menyerang. Tak lama kemudian, Sung Jae datang dengan cemas setelah diberitahu oleh Eun Hee.

Di restoran, para asisten sibuk menggosipkan Sun Woo. Min Soo berkata bahwa dia tahu hal seperti ini pasti akan terjadi cepat atau lambat mengingat sikap Sun Woo yang sangat sok. Para asisten yang lain cemas, karena tuduhan penyerangan kan tidak bisa dianggap enteng.

"Apa dia benar-benar memukul seseorang? Si chef atau siapapun lah dia itu" tanya Soon Ae

Sontak, para asisten langsung menoleh padanya dengan keheranan. Saat Min Soo mengingatkan bahwa hal ini terjadi gara-gara dia, Soon Ae langsung pura-pura lupa dan beralasan kalau belakangan ini kesehatannya sedang tidak baik.

Secara tak sadar, Soon Ae bicara sembari mengelus-elus jarinya Seo Joon.

"Hei, Bong Bong Roo Bong Bong. Apa yang sedang kau sentuh itu?"

Soon Ae langsung sadar diri untuk melepaskan genggaman tangannya dan membuat-buat alasan kalau dia kekurangan kasih sayang makanya dia cenderung suka menyentuh orang. Para asisten langsung speechless sampai membuat Soon Ae tidak merasa nyaman. Soon Ae berusaha mengalihkan topik pembicaraan tapi para asisten cuma bisa diam melihat keanehan Soon Ae.

Para asisten kemudian keluar untuk menggosipkan Soon Ae. Mereka merasa Bong Sun hari ini sangat aneh. Dia Bong Sun tapi seperti bukan Bong Sun.

"Yang paling aneh adalah cara bicaranya. Dia tidak terdengar seperti Bong Sun" ujar Seo Joon

Mereka benar-benar penasaran, apa yang sebenarnya terjadi dengan Bong Sun? Apa Bong Sun mengalami trauma gara-gara kejadian kemarin? Mereka menduga jangan-jangan Bong Sun menderita kepribadian ganda seperti yang ada di drama. Ji Woong menduga mungkin Bong Sun menderita gangguan kejiwaan yang membuat amarahnya meledak-ledak dan bisa saja membunuh orang lain tanpa alasan yang jelas.

Ucapannya itu langsung mengingatkan Dong Chul pada kasus pembunuhan yang dilakukan seseorang pada tetangganya sendiri cuma gara-gara si tetangga itu sangat berisik. Jika si penderita semakin stres maka besar kemungkinan orang itu akan menjadi psikopat. Mereka mulai cemas, kalau Bong Sun terus menerus diperlakukan semena-mena oleh bosnya, bisa-bisa emosinya Bong Sun akan meledak dan pada akhirnya Bong Sun akan menusuk mereka semua sampai mati.

Tepat saat itu juga, Soon Ae tengah mengagumi sebuah pisau dapur besar yang sangat tajam. Begitu melihat para asisten kembali ke dapur, dia langsung mengibas-ngibaskan pisau itu di hadapan mereka dengan sangat antusias bahkan bertanya-tanya apakah dia bisa membunuh orang dengan pisau itu. Para asisten yang baru saja memikirkan kemungkinan buruk tentang Bong Sun, langsung melompat mundur ketakutan dan buru-buru kabur sampai membuat Soon Ae bingung.

Di kantor polisi, Sung Jae berusaha membujuk Sun Woo untuk meminta maaf pada si blogger, apalagi mengingat image Sun Woo sebagai public figure. Tapi Sun Woo tidak mau, dia lebih suka perang di pengadilan daripada meminta maaf karena dia tidak bersalah.

Si restoran, para asisten sedang mandi sambil menggosipkan kasusnya Sun Woo ini. Saat Min Soo menoleh, dia langsung berteriak kencang karena melihat Soon Ae terang-terangan mengintip mereka. Soon Ae dengan entengnya meminta maaf. Tapi bahkan saat mereka berteriak menyuruhnya pergi pun, Soon Ae tidak mau pergi. Malah dengan santainya terus menerus mempelototi tubuh te~~~~~ng para pria itu.

Saat para asisten keluar dari kamar mandi dan mendapati Bong Sun duduk di sana, Min Soo langsung mengomelinya dengan kesal. Tapi Soon Ae malah dengan santainya memandangi tubuh bagian bawah Min Soo dengan tatapan kasihan.

"Apa yang sedang kau lihat?!"

"Bersemangatlah. Tidak apa-apa. Tidak semua orang mempedulikan hal-hal semacam itu, iya kan? Fighting!"

Min Soo langsung berteriak membela diri "Itu karena kau cuma melihat sekilas. Wah, harga diriku benar-benar terluka"

Saat waktunya pulang, Soon Ae dengan antusias mengejar Seo Joon yang langsung mengingatkan Soon Ae kalau tempat tinggal mereka tidak searah. Seo Joon heran, ada apa dengan Bong Sun yang bersikap sangat aneh seharian ini? Apa karena setelah bisa kembali bekerja, dia memutuskan untuk berubah sepenuhnya agar dia tidak lagi jadi korban? Walaupun bingung tapi Soon Ae asal mengiyakannya saja lalu mengajak Seo Joon bicara sambil minum-minum.

Beberapa saat kemudian, Soon Ae dengan antusias berusaha membujuk Seo Joon yang sudah mabuk berat untuk istirahat sebentar... di love hotel. Tapi Seo Joon tidak mau dan bersikeras tidur di rumah saja.

"Satu jam saja. Satu jam. Aku tidak akan menyentuhmu. Aku janji" rayu Soon Ae.

Tapi sayangnya, Seo Joon tetap saja ngotot mau pulang bahkan langsung naik taksi. Soon Ae jadi kesal sendiri, kenapa Seo Joon malah pergi meninggalkannya, apa dia terlalu mabuk atau tidak melihatnya sebagai wanita? Soon Ae lalu melihat bayangan Bong Sun di kaca mobil terdekat dan langsung mendesah frustasi menyadari penampilan Bong Sun yang sangat lusuh.

"Pantas saja aku tidak bisa merayu lelaki" gerutu Soon Ae "Kenapa aku malah merasuki seseorang yang... Ah, lupakan saja. Tidak ada gunanya. Aaaah, dimana sih wanita ini tinggal?!"

Pertanyaannya terjawab dengan cepat saat dia mendapat telepon dari bapak kos yang menyuruhnya untuk cepat-cepat pindah. Beeberapa saat kemudian, Soon Ae akhirnya sampai juga di kamar kosnya Bong Sun dan langsung mengeluh frustasi melihat sempitnya kamar itu.

Saat dia memandang ke bawah, tiba-tiba saja dia berseru kesal "Lihat apa kau?!"

Ternyata ada hantu anak kecil yang sedang meringkuk di pojokan kamarnya Bong Sun, hantu itu langsung pergi menembus tembok begitu Soon Ae memarahinya. Soon Ae mulai menyadari kalau gadis yang dirasukinya ini bisa memikat banyak hantu. Soon Ae menemukan banyak sekali berbagai barang pengusir setan di kamar Bong Sun... termasuk pedang tombak besar.

"Wah, ini benar-benar mirip punyanya komandan Yi Sun Shin"

Pulang ke rumah, Sun Woo langsung menggerutu marah dan langsung mendatangi blognya si blogger. Dalam postingannya yang paling baru, si blogger memposting keluhan dan hinaan tentang restorannya Sun Woo. Sun Woo langsung kesal lalu memutuskan untuk menulis komentar membela restoran Sun.

Keesokan harinya, temannya Sun Woo, PD Lee So Hyeong baru saja masuk kantor saat temannya memberitahunya untuk tidak mencasting Sun Woo di acara masak terbarunya. Kenapa? tanya So Hyeong. Ternyata kasusnya Sun Woo sudah tersebar luas dengan cepat dan membuat nama baiknya tercemar. Bahkan saat ini nama Sun Woo menduduki peringat pertama di internet.

Para asisten pun sudah melihat berita itu dan mulai cemas karenanya. Tapi Sun Woo sendiri tampak tenang-tenang saja. Bahkan saat dia ditelepon seorang reporter yang menanyakan kasusnya itu, Sun Woo memberitahu bahwa berita penyerangan itu tidak benar dan karenanya dia tidak akan mengadakan interview apapun dan tidak perlu pula menanggapi berita ini

Eun Hee memberitahunya bahwa ibu mereka sudah melihat berita itu dan marah besar. Eun Hee cemas masalah ini lama kelamaan bisa jadi semakin parah, karenanya dia berusaha membujuk Sun Woo untuk berdamai dengan si blogger. Tapi Sun Woo tetap saja keras kepala tidak mau minta maaf.

Para asisten cemas masalah ini akan ikut mempengaruhi mereka juga. Berbeda dengan semua orang, Soon Ae yang baru datang, langsung berteriak menyapa mereka dengan ceria.

Saat restoran buka, para pelanggan mereka mulai menggosipkan chef restoran ini yang menurut berita telah menyerang seseorang. Mereka bahkan menduga, jangan-jangan si chef itu seorang preman.

Para asisten sendiri sedang frustasi karena sejak munculnya berita itu, pelanggan mereka jadi sedikit dan mereka jadi tidak ada kerjaan. Mereka cemas apakah restoran ini akan bangkrut. Min Soo jadi kesal sendiri memikirkan kemungkinan itu, sekarang dia mulai menyesal karena tidak menabung agar bisa membuka restorannya sendiri.

Karena para asisten mengeluh tidak ada kerjaan, Sun Woo langsung berteriak menyuruh mereka untuk membersihkan gudang penyimpanan daging dan menyuruh Soon Ae membersihkan dapur. Saat Soon Ae hendak bersih-bersih, sepasang pelanggan memanggilnya. Kedua pelanggan itu mengeluhkan pasta mereka yang menurut mereka sausnya terlalu encer, kurang remis bahkan menyindir chef restoran ini yang terkenal kasar pada pelanggannya.

Soon Ae kesal tapi dia berusaha menahan amarahnya saat dia membawa pasta itu kembali ke dapur untuk memperbaikinya menurut permintaan si pelanggan tadi. Soon Ae berbaik hati melakukan ini karena dia menyadari situasi sulit yang tengah dihadapi Sun Woo.

Saat ia tengah memasak ulang pasta itu, Sun Woo melihatnya dan langsung bertanya apa yang sedang dia lakukan? Soon Ae menjelaskan permintaan si pelanggan tadi makanya sekarang dia menghangatkan pasta itu dan menambahkan pasta cabe untuk membuat sausnya lebih kental. Sun Woo langsung kesal dan membuang pasta itu ke tempat sampah, dia sama sekali tidak peduli walaupun perbuatannya disaksikan oleh para pelanggannya.

"Kenapa kau membuangnya? Sayang sekali kan"

"Kalau kau menambahkan pasta cabe maka sausnya akan mengental dan hambar. Lagipula, siapa kau berani menyentuh masakanku? Apa kau chef? Apa kau pemilik tempat ini?"

Soon Ae minta maaf dan mengakui kesalahannya. Tapi dia berusaha membela diri karena dia hanya mencemaskan Sun Woo yang digosipkan sebagai chef yang suka menghajar orang. Sun Woo dengan kesal menyuruh Soon Ae untuk tidak usah memikirkannya. Saking emosinya, Soon Ae langsung balas berteriak bahkan menyumpahi Sun Woo.

"Memangnya aku tidak boleh memikirkanmu? Dan kenapa kau memutarbalikkan segalanya. Kalau seseorang punya niat baik, tidak bisakah kau menerimanya apa adanya?"

Saat Sun Woo protes karena Soon Ae bicara banmal padanya, Soon Ae langsung merubah kalimatnya jadi lebih sopan. Sun Woo benar-benar heran dengan keanehan sikap Soon Ae sejak kemarin, sepertinya Soon Ae salah paham dengan peringatannya dan karenanya ia memutuskan untuk melarang Soon Ae masuk dapur untuk sementara waktu, ia juga melarang Soon Ae untuk membuat keputusan sendiri ataupun memikirkan segala sesuatunya sendiri.

Pasangan pelanggan tadi berlalu pergi sambil mengumpat kesal tapi Sun Woo sama sekali tidak peduli. Eun Hee cemas mengingat keadaan mereka yang saat ini tidak terlalu baik. Tapi Sun Woo tetap cuek bahkan dengan santainya berkata bahwa kalau pelanggan mereka sedikit maka mereka akan punya banyak waktu untuk bersantai.

Sun Woo ditelepon pak polisi yang memberitahunya bahwa dia dan si blogger sudah berdamai. Sun Woo tentu saja langsung bingung apa maksudnya. Pak polisi pun langsung memberitahu bahwa ibunya Sun Woo mendatangi si blogger, meminta maaf bahkan memberikan uang damai

Mendengar itu, Sun Woo langsung ngebut ke kantor ibunya karena dia tidak terima dengan apa yang dilakukan ibunya. Dia tidak suka ibunya ikut campur dalam masalahnya. Ibunya Sun Woo berkata bahwa dia melakukannya karena dia cemas dengan banyaknya komentar negatif tentang kasus ini, kalau dibiarkan terus-menerus bisa-bisa Sun Woo akan bangkrut. Jadi bagaimana bisa sebagai ibu dia cuma diam saja.

"Karena ibu adalah 'ibuku'? Wah, ibu membuatku terharu" sindir Sun Woo "Ibu bahkan tidak pernah membuatkanku makanan yang layak. Ibu selalu pulang subuh dan meninggalkanku dalam keadaan kedinginan dan menangis. Dan sekarang ibu bicara tentang menjadi ibu? Aku sekarang 33 tahun, bu. Aku sudah tidak membutuhkanmu, seharusnya ibu menemaniku saat aku masih membutuhkan seorang ibu"

"Benar. Aku masih terlalu muda waktu itu. Aku sangat sibuk untuk belajar, makan dan bertahan hidup. Aku menyesal karena menjadi ibu yang buruk dan sekarang aku berusaha memperbaikinya. Apa kau harus bersikap seperti ini?!"

Saat pertengkaran mereka jadi semakin memanas, ibu memutuskan sebaiknya mereka menjalani hidup sendiri-sendiri saja. Sun Woo setuju-setuju saja dan langsung pergi. Sesaat ibu berusaha cuek tapi kemudian dia langsung mengejar Sun Woo dan memukulinya sambil berteriak-teriak mengumpati Sun Woo.

"Walaupun aku banyak berbuat salah, tapi aku masih ibumu. Karena inilah semua orang mengataimu orang kasar yang tidak tahu aturan, tahu tidak?"

Ibu yakin masalah ini terjadi gara-gara Sun Woo tidak mau mendengarkan omongannya yang pernah menyuruhnya untuk membawa jimat karena keberuntungan Sun Woo tahun ini sangat buruk. Karena ibu tidak mau rugi jadi dia menyuruh Sun Woo untuk mengganti uang damai yang dia bayarkan ke si blogger dan jumlahnya 5 juta Won.

"Ah, baiklah. Kirimkan nomor rekening ibu nanti kukirim uangnya"

Dalam perjalanan pulang, Sun Woo mengecek uang tabungannya dan mendapati uangnya kurang. Walaupun menyadari cara ini akan membuatnya jadi tidak terlihat keren, tapi terpaksa dia menelepon ibunya untuk minta diskon.

Setelah dari kantor ibunya, Sun Woo pergi menemui So Hyeong karena hari ini mereka ada janji pergi bersama ke rumah abu. Dalam perjalanan, Sun Woo meminta maaf karena gara-gara banyaknya kejadian sejak kemarin, dia jadi lupa menelepon So Hyeong.

"Aku tahu. Aku berniat untuk pergi sendiri. Tapi kupikir kau harus menjernihkan pikiranmu"

"Kau berbuat benar. Pelanggan jadi semakin sedikit jadi aku punya banyak waktu"

"Apa kau baik-baik saja atau cuma pura-pura baik-baik saja?"

Sun Woo bersikeras kalau dia baik-baik saja malah dia senang karena selama ini dia sangat amat sibuk. So Hyeong akhirnya mau juga mempercayai ucapan Sun Woo, dan karenanya dia meminta agar Sun Woo tampil di program acara masak barunya yang akan mulai syuting minggu depan.

Sun Woo masih ragu apalagi dengan situasinya saat ini. Tapi So Hyeong terus berusaha meyakinkannya. Di saat seperti justru Sun Woo harus menunjukkan dirinya dengan penuh percaya diri, kalau Sun Woo bersembunyi maka orang-orang akan berpikir kalau Sun Woo berbuat salah. Konsep acara masak ini adalah pertandingan sekaligus variety, jadi acara ini akan sangat baik untuk image-nya Sun Woo sekaligus bisa menunjukkan kemampuan Sun Woo. Tapi Sun Woo tetap saja masih ragu.

Sesampainya di rumah abu, mereka mengunjungi persemayaman abu seorang pria bernama Cha Kyung. So Hyeong berkata pada foto mendiang Cha Kyung bahwa dia datang membawa Sun Woo karena Cha Kyung kan pernah bilang kalau dia merindukan Sun Woo.

"Benarkah? Kau terlalu baik" ujar Sun Woo pada mendiang Cha Kyung "Aku membencimu sampai mati"

So Hyeong memberitahu Sun Woo bahwa dia menyesal tidak memperlakukan Cha Kyung dengan lebih baik saat dia masih hidup dulu. Mendengar itu, Sun Woo langsung terdiam menatap So Hyeong. Hmm... aku kurang jelas apa hubungan mereka dengan Cha Kyung, tapi sepertinya sih Cha Kyung itu suaminya/kekasihnya So Hyeong dilihat dari foto pasangan dan cincin pasangan yang berada di kotak abunya Cha Kyung, dan Sun Woo sepertinya menyukai So Hyeong.

Di restoran, para asisten sibuk browsing tentang kasusnya bos mereka yang sampai saat ini masih sangat populer. Bahkan sekarang ini, Sun Woo sudah punya nama panggilan 'Gang Chef' yang merupakan singkatan dari 'Gangster Chef'. Soon Ae kagum dengan siapapun yang punya ide nama panggilan itu, panggilan itu memang sangat cocok untuk Sun Woo yang punya kemampuan menyerang orang lain dengan kata-katanya.

Saat Sun Woo kembali, Soon Ae sepertinya sengaja cari masalah dengan Sun Woo. Menghalangi jalannya lalu bertanya apakah dia boleh menggunakan kamar mandi karena Sun Woo kan yang bilang untuk selalu minta izinnya dalam melakukan apapun. Sun Woo dengan kesalnya memberitahu Soon Ae untuk melakukan apapun yang dia mau dan tidak usah bicara padanya lagi.

Min Soo memberitahu Sun Woo bahwa dia mendapat informasi dari temannya yang bekerja di tempatnya chef Marco, temannya itu bilang kalau pihaknya chef Marco sangat bahagia dengan kasusnya Sun Woo ini. Mereka bahkan bilang kalau Sun Woo tidak akan bisa lagi muncul di TV karena Sun Woo pasti sangat malu dengan insiden ini.

Sun Woo jadi kesal mendengarnya lalu langsung menelepon So Hyeong untuk menerima tawarannya muncul di program acara masaknya... walaupun dia tidak langsung ngomong malah pura-pura bilang kalau dia salah pencet nomor,hehhehehheh Woo lalu memberitahukan hal ini pada para asistennya... walaupun sama seperti tadi, Sun Woo pura-pura berkata kalau dia sebenarnya tidak tertarik muncul di TV, hanya saja dia diminta oleh temannya. Sun Woo menawari Min Soo untuk jadi asistennya yang tentu saja langsung diterima dengan senang hati oleh Min Soo. Malah dengan antusias, Min Soo bertanya apakah dia harus melakukan perawatan wajah dulu sebelum muncul di TV. Sun Woo mengiyakannya dan para asisten yang lain langsung bersorak memberikan ucapan selamat atas debut TV-nya Min Soo.

Ahjumma dukun pulang ke rumahnya sambil menggerutu lelah dan kesal karena dia barusan keliling Seoul untuk mencari keberadaan Soon Ae tanpa hasil. Ahjumma dukun kesal karena gara-gara Soon Ae, dia bahkan tidak bisa melakukan bisnisnya. Tapi gerutuannya terhenti dengan cepat saat lampunya tiba-tiba mati-hidup-mati-hidup dengan sendirinya. Sepertinya itu adalah peringatan dari para dewa, ahjumma dukun bahkan langsung ketakutan dan berjanji untuk segera menemukan Soon Ae. Saat itu, ahjumma dukun ditelepon seorang pelanggan baru.

Si pelanggan baru yang menelepon ahjumma dukun ternyata ibunya Sun Woo (Cho Hae Young) yang mendapatkan nomor telepon ahjumma dukun dari teman profesornya. Hae Young ingin bertemu dengan ahjumma dukun untuk meramal anaknya. Ahjumma dukun setuju tapi dia minta bayaran mahal plus ongkos perjalanan.

Hae Young saat itu tengah minum-minum sendirian di kedai. Ahjussi pemilik kedai bertanya-tanya kenapa Hae Young datang sendirian hari ini? Hae Young berkata bahwa dia sudah putus dengan pacarnya. Hae Young curhat pada ahjussi betapa kesepiannya dia sejak tidak berkencan dengan siapapun dan sejak itu pula dia jadi sering mencemaskan anaknya. Dia sangat cemas apalagi dia diberitahu kalau keberuntungan anaknya tahun ini sangat buruk.

Hae Young mengaku walaupun sekarang dia sering mencemaskan putranya tapi sebenarnya dia adalah ibu yang gagal. Hamil by accident di usia 19 tahun, hidup dengan ayahnya Sun Woo (kayaknya mereka ga nikah) lalu kemudian memiliki seorang putri. Dia menyerahkan putrinya pada bibinya supaya dia bisa kuliah dan tidak pernah sekalipun memasakkan makanan yang layak untuk anak-anaknya. Dia bahkan tidak hadir dalam wisudanya Sun Woo.

"Dia pasti merasa sangat kesepian. Semuanya karena dia memiliki ibu yang buruk" sesal Hae Young dengan mata berkaca-kaca

Sun Woo dan Eun Hee hendak pulang saat Hae Young tiba-tiba muncul dengan sempoyongan, memanggil Sun Woo dengan sebutan Gang Chef lalu minta sebotol wine. Tapi Sun Woo menurutinya malah langsung mengantarkan Hae Young pulang ke apartemennya.

Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba ada seekor anjing jalanan yang membuntuti Sun Woo. Sun Woo menyuruh si anjing pergi tapi anjing itu terus saja mengikutinya "Hei, aku tidak suka anjing dan aku bukan tipe orang yang memberi makan anjing jalanan"

Beberapa saat kemudian, Sun Woo ternyata membawa anjing tadi ke restoran dan memberinya makan sambil menggerutu karena anjing itu terus membuntutinya seperti penguntit "Hei, aku memberimu makan dan membiarkanmu tidur di sini hari ini. Tapi besok tidak boleh terulang, mengerti? Aku tidak bisa memeliharamu, mengerti tidak?"

Soon Ae tengah berkeliaran di jalan sambil mengerutu karena dia tidak bisa merayu pria padahal dia sedang merasuki tubuh seseorang dan semua ini gara-gara dia salah masuk tubuh wanita yang kurang menarik "Bagaimana bisa tubuh kelihatan sama antara depan dan belakang?"

Di tengah jalan, Soon Ae melihat ada kerumuman orang. Dia langsung menghampiri tempat itu dan melihat Sung Jae yang tengah bertugas jadi barikade. Anehnya, begitu melihat Sung Jae, Soon Ae merasa familier dengan Sung Jae. Soon Ae bertanya-tanya dimana dia pernah melihat Sung Jae? Apa dia salah satu pria yang pernah dirayunya? Tapi sepertinya tidak...

Tak lama kemudian, polisi keluar sambil menggotong mayat. Sung Jae langsung menutupi mata anak kecil yang berada didekatnya. Melihat itu, Soon Ae langsung kagum "Oh, tuan polisi itu keren sekali. Hatiku berdebar. Dia tipeku"

Keesokan harinya di warung langganannya Sung Jae, satu-satunya pelanggan di warung itu marah-marah karena masakannya tidak enak dan karenanya dia tidak mau membayar. Anaknya ahjussi pemilik warung tidak terima dengan omelan si pelanggan apalagi dia baru mengeluh setelah makanannya habis. Tapi ahjussi pemilik warung berusaha melerai mereka dan menerima kemarahan dan keluhan si pelanggan dengan lapang dada bahkan membiarkan si pelanggan pergi tanpa membayar.

Tapi saat si pelanggan baru mau beranjak pergi, tiba-tiba Sung Jae dan partnernya datang. Si pelanggan langsung ketakutan lalu cepat-cepat membayar tagihannya sebelum berlari pergi sambil bergumam kalau dia tidak akan mau lagi datang ke warung ini. Sung Jae lalu memesan menu yang sama dengan yang dikeluhkan si pelanggan tadi. Dan walaupun dia menyadari gelas yang diberikan ahjussi kotor tapi dia tetap menggunakannya.

Sun Woo dan chef Marco tiba di studio untuk syuting acara masak barunya So Hyeong. Chef Marco dengan sengaja minta pengawalan ekstra dengan tujuan menyindir Sun Woo, karena siapa tahu 'chef yang kalah' nanti akan jadi galak. Sun Woo menanggapi sindiran chef Marco dengan santai bahkan meyakinkannya kalau dia tidak akan menghajar orang yang ukurannya lebih besar lalu balas menyindir besarnya ukuran tubuh chef Marco.

Dasar Min Soo, dia lupa membawa pisau pribadinya Sun Woo ke acara itu. Dia langsung keluar untuk menelepon Soon Ae dan menyuruhnya membawa pisau pribadinya Sun Woo ke stasiun TV.

Sementara itu, Hae Young menemui ahjumma dukun yang terheran-heran bagaimana wanita semuda ini sudah punya anak yang usianya 30 tahunan. Ahjumma dukun berkata kalau meramal berdasarkan tahun lahirnya saja tidak cukup, dia harus menemui Sun Woo untuk membaca wajahnya. Hae Young pun langsung membawa ahjumma dukun ke restorannya Sun Woo... walaupun dia harus menahan emosinya gara-gara ahjumma dukun minta bayaran lebih.

Mereka tiba bersamaan dengan Soon Ae yang baru keluar untuk mengantarkan pisau pribadinya Sun Woo. Soon Ae langsung berbalik tapi kemudian dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa sekarang ini dia adalah Bong Sun. Dia langsung berbalik kembali dan berlalu pergi sambil memegangi lehernya dan pura-pura batuk untuk menyembunyikan bunyi kalung loncengnya.

Soon Ae tiba saat Sun Woo tengah dimake-up. Sun Woo bingung kenapa Soon Ae datang kemari? Soon Ae pun memberitahu kalau dia disuruh membawakan pisau pribadinya Sun Woo lalu menggoda Sun Woo karena wajahnya tampak jadi aneh setelah dimake-up.

"Apa?" protes Sun Woo

"Aku cuma bercanda. Lumayan kok. Kau terlihat tampan. Sangat keren"

Tapi dimana Min Soo? Kenapa dia masih belum muncul juga sampai sekarang?

Min Soo ternyata tengah berada di lobi tapi dia tidak diperbolehkan masuk oleh pak satpam gara-gara saat keluar tadi, dia lupa membawa kartu pass-nya. Lebih parahnya lagi, dia lupa nama acaranya dan nama PD-nya. Dia berusaha menyuap pak satpam tapi tidak berhasil.

Syuting sudah mau dimulai tapi Sun Woo sama sekali tidak bisa menghubungi Min Soo. Tidak ada waktu lagi, So Hyeong menyarankan agar sebaiknya Soon Ae saja yang jadi asistennya. Akhirnya terpaksalah Soon Ae yang jadi asistennya tapi Sun Woo memperingatkan Soon Ae untuk tidak melakukan apapun karena dia sendiri yang akan menangani segalanya.

Syuting dimulai dan saat Sun Woo diminta bicara, Sun Woo jelas-jelas menjadikan acara ini untuk memperbaiki imagenya dan memberi penjelasan atas kasusnya dengan berkata bahwa tangannya ini adalah tangan untuk memasak bukan untuk menyakiti orang.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan misi yaitu memasak sarapan nasi yang dimasak ibu untuk anaknya yang mabuk berat semalam gara-gara si anak menerima surat perintah wamil. Seketika itu pula, Sun Woo tampak bingung. Hmm... mungkin karena ibunya sendiri tidak pernah memasak untuknya dan lagi dia tidak suka nasi dan tidak pernah memasak nasi.

Saat waktu tinggal 10 menit, chef Marco tampak sudah hampir selesai bahkan sudah mulai menata makanannya di piring. Sementara di pihak Sun Woo, Soon Ae malah mendapati nasi yang Sun Woo masak gosong. Sun Woo langsung terdiam bingung tidak tahu harus berbuat apa.

Tiba-tiba saja, Soon Ae mendorongnya minggir lalu dengan ahlinya mencampur nasi gosong itu dengan sup pollack yang sudah dimasak Sun Woo tadi dan menjadikannya menu baru. Sun Woo panik melihatnya dan bertanya apa yang dia lakukan? Soon Ae dengan santainya berbisik kalau dia sedang membuat sup pollack nasi gosong.

Pada saat yang bersamaan di restoran langganannya Sung Jae, seorang pelanggan datang dan memesan menu yang sama dengan yang sedang dimasak Soon Ae, sup pollack nasi gosong. Tapi ahjussi dengan canggung memberitahu si pelanggan bahwa sekarang mereka sudah tidak menjual menu itu lagi.

Si pelanggan itu ternyata dulu sering langganan di warung itu tapi kemudian dia tidak pernah datang karena berhenti bekerja. Dia bahkan masih ingat ahjussi punya seorang putri. Sekarang ia terheran-heran karena tidak melihat keberadaan putrinya ahjussi "Apa dia pergi ke suatu tempat?" tanya si pelanggan.

"I-iya... Dia pergi... sebentar" jawab ahjussi tergagap. Oh, jangan-jangan Soon Ae putrinya ahjussi?

Setelah masakan kedua chef jadi, para juri pun langsung mencicipi masakan mereka. Masakan Sun Woo yang cuma satu menu itu saja jelas sangat berbeda dengan masakan chef Marco yang lebih beragam.

Setelah juri mencicipinya, giliran para chef sendiri yang mencicipi masakan mereka. Soon Ae mencicipi masakan dadakannya itu dan langsung mengangguk-angguk senang dengan rasanya bahkan Sun Woo pun tampak cukup terkejut setelah mencicipinya.

Setelah syutingnya selesai, So Hyeong mengucapkan selamat untuk Sun Woo (sepertinya dia yang menang). So Hyeong cukup terkejut melihat masakannya Sun Woo tadi padahal awalnya dia sempat cemas karena Sun Woo tidak suka nasi.

Min Soo akhirnya muncul juga dan langsung memohon maaf dengan panik pada Sun Woo yang meneriakinya dengan marah. Min Soo lebih panik lagi saat So Hyeong berkata bahwa untuk episode berikutnya, asistennya Sun Woo harus tetap Bong Sun karena mereka sudah tidak bisa mengganti asistennya.

Min Soo langsung protes dan berusaha meyakinkan mereka bahwa dialah yang lebih pantas lagipula membawa peralatan masak kan berat dan Bong Sun terlalu lemah untuk melakukan itu... tapi tepat saat itu, Soon Ae tiba-tiba lewat sambil membawa berbagai peralatan masak yang berat itu dengan entengnya seolah cuma sekedar mengangkat kapas.

Saat mereka kembali ke restoran, Min Soo masih terus berusaha membujuk Sun Woo untuk mencoba bicara dengan So Hyeong agar dia saja yang tampil di acara masak itu tapi Sun Woo tidak mempedulikannya. Sebelum pergi, Sun Woo memberitahu Soon Ae bahwa besok Soon Ae boleh masuk dapur.

"Hah? Apa?"

"Apa kau tuli? aku bilang kau boleh kembali masuk dapur besok"

"Ah, dapur? Baiklah. Aku mengerti. Kau pasti sangat berterima kasih padaku kan?"

"Yang benar saja. Kenapa juga kau pegang-pegang tanganku"

"Kau jelas-jelas berterima kasih. Dasar, kau dan harga dirimu itu"

Saat Soon Ae pulang malam harinya, ia mengagumi dirinya sendiri atas ide cemerlangnya tadi. Tapi dia bertanya-tanya dengan heran, bagaimana ide itu bisa tiba-tiba muncul dalam kepalanya saat itu? Apakah sup pollack nasi gosong itu tadi adalah makanan kesukaannya?

Di tengah jalan, dia melihat seorang anak muda muntah-muntah karena mabuk berat sebelum akhirnya pingsan. Saat Soon Ae mendekat, ia terkejut melihat wajah pria itu memar. Soon Ae berusaha membangunkannya tapi pria itu sudah terlalu mabuk. Soon Ae lalu mengambil ponsel pria itu dan menelepon nomor 'ayah'. Tapi tidak diangkat karena saat itu ahjussi sedang nonton TV.

Soon Ae akhirnya memutuskan untuk cuek meninggalkan pria itu di jalanan. Tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba pria itu berteriak dan Soon Ae pun langsung kembali sambil menggerutu keheranan "Aaah, kenapa aku ini orang yang baik sekali sih?"

Karena tidak tahu tempat tinggal pria itu, Soon Ae menyeretnya ke kantor polisi. Sung Jae lah yang menyambutnya dan langsung mengenali pria itu adalah Shin Kyung Mo, anaknya ahjussi pemilik warung. Sung Jae lalu menelepon ahjussi untuk memberitahukan keadaan Kyung Mo.

Sambil menunggu ahjussi datang, Sung Jae meminta Soon Ae untuk duduk dulu dan minum kopi. Walaupun bingung karena ternyata Sung Jae mengenalinya (sebagai Bong Sun), tapi Soon Ae senang-senang saja menerima tawaran minum kopi disana apalagi dia memang menyukai pak polisi itu.

Tak lama kemudian, ahjussi datang untuk menjemput Kyung Mo. Saat ahjussi tengah berusaha keras membangunkan Kyung Mo, kepala Soon Ae tiba-tiba pusing dan saat itu juga dia mulai teringat kenangan masa lalunya.

Flashback,

Ahjussi berusaha membangunkan Kyung Mo yang tertidur di meja warung tapi tidak berhasil. Lalu kemudian Soon Ae muncul memukul Kyung Mo dengan sangat keras sampai Kyung Mo akhirnya terbangun bahkan memukulnya dengan sendok sayur dan mengumpatinya dengan kesal sementara ahjussi cuma tertawa melihat pertengkaran anak-anaknya.

Dulu warung mereka sangat ramai dan sibuk dan menu yang paling laris adalah sup pollack nasi gosong. Soon Ae sangat sibuk mondar-mandir keluar masuk dapur sambil bersenda gurau dan membuat para pelanggan mereka tertawa senang.

Kembali ke masa kini,

Soon Ae berkaca-kaca mengingat kenangan keluarga bahagianya dulu. Air matanya mulai menetes saat ia berbisik lirih "Ayah"