Chapter (31)
...
"Huh... (Andin menghela nafas) Aku tidak punya siapa pun di sini, teman pun tidak ada. Aku juga tidak bisa bebas kemana pun sekarang. Tapi, kalau terus menerus di kamar saja, aku juga tidak bisa! Aku khawatir dengan kondisi Dipta." Kata Andin yang mulai kesal dengan diri nya sendiri.
Andin pun berbaring kembali di atas ranjang nya, dan mulai memejamkan mata nya, memaksakan diri agar bisa tertidur sekarang.
. . . . .
"Tok... tok... tok..." Suara ketukan pintu.
Waktu saat ini menunjukan pukul 6 pagi.
Seorang suster datang ke kamar Andin, untuk melakukan pembersihan kamar harian, seperti biasa nya.
"Permisi nona Andin, saya datang ingin mengganti seprai." Seru suster itu, yang sudah berada di dalam ruang kamar Andin.
"Oh, baik suster, silakan!" Jawab Andin, sambil perlahan bangun, dan turun dari atas ranjang nya.
Andin terlihat lemas, karena kurang tidur, dan banyak pikiran. Lalu Andin sekarang berjalan menuju ke sofa, dengan di bantu oleh suster itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com