webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Action
Pas assez d’évaluations
205 Chs

193. Kejujuran Yang Memilukan

"Andai dirimu masih ada, maka kita akan mengenang masa-masa itu kembali, Kak. Rumah yang mungkin lebih disebut gubuk itu, mulai kemasukan air ketik hujan deras. Untungnya wilayah kita bukan langganan banjir. Kalau saja, maka setiap musim penghujan datang, kita akan berganti rumah. Hahaha."

Agaknya terdengar sedikit tawa kecil yang menyesakkan dada. Kepalanya tertunduk, "Maafkan aku, Kak. Gara-gara aku yang tidak tegas, sekarang Firman tidak tinggal di rumahmu. Aku tidak mengerti, mengapa hari itu dia tidak datang ke rumahku saja?"

Letak rumahnya dengan milik kakaknya, Ayah Venus, dapat dikatakan cukup jauh. Lantaran lokasinya berada di dua desa yang berbeda. Namun, masih satu desa dan kecamatan, serta kabupaten dan provinsi.

Lamunan Susano pun terpecah belah saat pintu kamarnya diketuk. Badannya berbalik arah, sepasang bola mata menjatuhkan pandangan pada benda padat berbentuk persegi panjang itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com