Pagi datang, sinar mentari menyeruak di kamar luas nan mewah itu. Adelio membuka matanya, ia mengerjap pelan membiasakan cahaya yang masuk ke rentina matanya
Seakan tersadar, ia menoleh ke samping. kemudian menghela nafas lega, saat tak menemukan Kiral di sampingnya lagi
"Kiral sialan!! dia benar benar menghajar pantat ku!! apa ia pikir pantat ku tempat pemuasnya!!" gerutu Adelio. ia masi kesal dengan Kiral yang menggempur lubangnya hingga pagi
Adelio bangkit, berniat membersihkan diri. Namun sebelum bangkit dari tempatnya, ada yang mengetuk pintunya
Tok Tok Tok
"Yang mulia, apa anda masi tidur?"
"Masuk saja" ucap Boby yang paham, apa yang di lakukan Adelio ketika pagi datang, tentu saja pelayanan dari dayang dayangnya
Tak lama, masuklah beberapa pria tampan. mereka membungkuk hormat ke arah Adelio
"Siapkan air mandi untukku, buat juga rendaman untuk ku, aku ingin berendam"
"Baik yang mulia"
Setelahnya, mereka berjalan menuju salah satu ruangan biasa yang di sebut sebagai kamar mandi kerjaan
"Yang mulia, semuanya sudah siap"
Adelio mengangguk, ia berdiri. Dayang² itu dengan cekatan ingin melepas baju yang di kenakan Adelio, namun urung saat Adelio melarang mereka untuk melakukan itu
"Biar aku saja, kalian siapkan saja baju ganti ku. Setelah itu kalian boleh keluar"
"Tapi ya-" Ujar salah satu dayang yang bergetar ketakutan, apa mereka melakukan kesalahan hingga kaisar muda mereka melarang mereka untuk melayani kaisar muda itu?
"Ini perintah!"
"Maaf yang mulia jika kami berbuat salah, dengan kemurahan hati yang mulia, kami mohon ampun!" ucap mereka serempak, sambil bersujud di lantai
Adelio menghela nafas, mereka tidak salah. hanya kebiasaan Boby lah yang tak suka di layani seperti itu, karena Boby yang sekarang mengisi tubuh Adelio, kebiasaan itu terbawa
"Bangunlah. Lakukan yang yang aku ucapkan tadi, sebelum aku benar benar menebas kepala kalian" ucap adelio dengan intonasi mengancam
Seketika Dayang² itu bangkit dengan tergesa gesa, melakukan perintah yang di ajukan adelio
Sedangkan adelio kembali melanjutkan langkahnya ke kamar mandi sambil meringis ringis kecil, saat pantatnya berdenyut sakit
'Kiral bangsat, anjing, ga ada otak. Bisa bisanya dia gempur gue sampe pagi. liat aja, gue bakalan balas dendam dengan Lo!' Batin adelio yang mengumpati kiral
Ia kembali meringis saat berendam di air yang hangat, adelio cukup terkesima dengan kerja pada dayang dayang itu yang mampu membuat air hangat sesuai dengan keinginannya tanpa ia suruh
Mungkin adelio akan memberikan sedikit bonus untuk mereka..
.
.
Adelio kini berjalan ke aula ruang makan, di sana sudah banyak selirnya. Adelio mengedarkan pandangannya, menatap satu persatu selirnya. Hingga pandangannya jatuh pada Kiral yang tersenyum-ralat-menyeringai dengan tampang yang ingin sekali adelio pukul menggunakan batu
Adelio mendudukkan pantatnya di atas bantal, sesekali meringis. Beberapa selir adelio menatap aneh, ada yang bodoamat berbeda dengan kiral, ia tersenyum mengejek ke arahnya
Adelio menghelas nafas, ia akan benar benar membalas kiral nanti
"Ekhem! Baiklah, semuanya silahkan makan"
Mereka mulai makan di isi dengan keheningan, tapi ada yang berbeda. pikir para selir, mereka semua menatap aneh ke arah Adelio yang hanya diam sambil memakan makanannya dengan lahap
Tumben sekali adelio diam saat makan, biasanya ia akan berisik. Bercerita yang tidak penting sekali pun, membuat ruang makan selalu berisik oleh ocehan Adelio dan tentu saja tidak ada yang menanggapi karena banyak yang bodoamat
Tapi ini? Adelio sangat tenang dalam memakan makanannya?!! Membuat tanda tanya besar pada kepal mereka masing masing
"Ekhem! aku selesai!" Adelio bangkit dari tempatnya. Membuat tatapan seluruh selirnya mengarah padanya
Sebelum benar benar keluar dari area makan, adelio berbicara menyuruh salah satu pangeran untuk datang menemuinya di valium bunga, Idrus Marham namanya
"Oh iya, pangeran Idrus setelah anda selesai makan, tolong datang ke valium bunga"
"Baik yang mulia" jawab Idrus dengan ogah ogahan
Setelahnya adelio melanjutkan lagi jalannya, menuju valium bunga. Beberapa dayang pria mengikuti Adelio
"Oh ya, kalian tolong buatkan teh dan beberapa cemilan untuk di sana?" tanya Adelio
"Tentu saja bisa tuan"
"Terimakasih" ucap adelio di iringi senyum manis miliknya.
Membuat dayang yang di perintahkan terpana menatap senyum manis milik sang kaisar, dan sungguh ini baru pertama kalinya seorang kaisar muda berterimakasih pada orang lain! Terlebih pada dayang rendahan sepertinya? Mimpi apa ia semalam, pikir dayang itu
Sedangkan adelio berjalan ke arah valium bunga, di ikuti beberapa dayang yang tersisa