Prangg.
Sebuah gelas pecah karena jatuh dari genggaman tangan mommy Kisya.
"Ada apa Mom?" tanya Kak Zia dengan kening yang mengerut.
"Tidak tahu Kak, kenapa rasanya tangan Mom tiba-tiba saja lemas seperti ini," kata mommy Kisya dengan nada rendahnya.
"Awas Mom, jangan di bersihkan, biar sama pelayan saja," kata Kak Zia dengan wajah khawatir.
"Iya baiklah," kata mommy Kisya.
"Bibi, tolong bersihkan pecahan gelas ini," teriak kak Zia memanggil salah satu pelayan di rumahnya.
"Baik Non," kata salah satu pelayan sambil berlari menghampiri kak Zia.
"Ayo Mom, kita santai di depan," ajak kak Zia dengan senyum manisnya.
"Baiklah kak," jawab sang mommy.
Hati wanita paruh baya itu sebenarnya sedang di landa kegelisahan.
Entah kenapa dia pun tak tahu, mungkin ini adalah sebuah firasat bahwa memang Zio di sama sudah tidak bisa terselamatkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com