Allesio dan Yasa masih sibuk untuk fokus dengan apa yang mereka lihat di layar CCTV. Bukan hanya mereka saja, tapi ada beberapa karyawan yang ikut serta untuk melihat apa yang terjadi lewat CCTV, termasuk wanita berkaca mata itu.
Sepertinya, Allesio dan Yasa sudah tahu siapa laki-laki bodoh yang ingin berurusan dengannya ini.
Sudah Allesio katakan sejak awal. Ia diam ketika dirinya di usik, ia takkan marah. Tapi, ia akan marah ketika keluarganya diusik dan anehnya, wanita inipun masuk ke daftar itu mulai sekarang.
"Gaya jalannya!" Kata Allesio kepada dirinya sendiri. Bahkan, Allesio masih menonton CCTV itu, sampai pada akhirnya laki-laki di layar CCTV itu menggunakan stun gun untuk membuat wanita itu tidak berdaya dan mengangkat wanita itu pergi dari butik.
Allesio ingin mengumpat, tapi ia takkan mungkin mengumpat di depan orang banyak dan orang-orang ini sama sekali tidak mengenalnya. Ia harus menjaga kesopanan di tempat orang lain.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com