webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Histoire
Pas assez d’évaluations
95 Chs

BAB XX Meniti Perjanjian Jiwa  

Berseri-seri wajah Asley saat meninggalkan Pelsaert dan Cornelius, setelah mereka saling berpamitan. Dalam angannya ia terus mengingat bagaimana bodohnya Pelsaert, yang percaya akan kebohongan yang ia katakan tentang mitos bintang utara polaris.

Sungguh, Pelsaert muda baginya sungguh bodoh, namun itu juga salah satu hal yang ia suka dari kekasihnya. Seorang pria yang penuh keoptimisan ke depan, ia berharap lelaki itu akan tetap begitu selamanya.

Ia pun berjalan kembali menaiki tangga menuju lantai dua, dimana kamarnya berada. Senandung pun tak terasa keluar dari bibir kecilnya, bersama derap langkah pada lantai kayu yang ketukannya ia seiringkan.

"Hm?...."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com