webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
386 Chs

Pembunuhan Berencana

-Moirai Valentine-

Volume 2 : Lakhesis, Conneching thread.

------------------------------------

Hujan berbadai adalah awal dari kisah ini. tetsan hujan bukan lagi hanya sekedar air yang jatuh dari langit, melainkan air mata kesedihan dan penyesalan di satu pihak dan saringai kemenangan di pihak lainnya.

--------------------------------

[1 Desember, Tujuh tahun yang lalu. 09.05. Pm.]

Malam itu, Sella tidak bisa tenang di dalam kamarnya. Langkah kecil terseret-seret sambil menggigit jari jemarinya. Membiarkan emosi yang bercampur kegugupan yang menyelimuti sang raga yang hampa.

Wanita itu berasa tidak nyaman dan ketakutan di saat yang bersamaan. Sesekali ia menatap ponselnya, menunggu kabar.

"Tetap tenang Sella … tenang." Ucapnya pada diri sendiri.

Setiap keraguan yang mulai muncul Sella langung mengingat perkataan ayahnya untuk bertahan. Tetap fokos dan jangan melemah.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com