webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
386 Chs

Kejadian Yang Sebenarnya

-Moirai Valentine-

Volume 2 : Lakhesis, Conneching thread.

-----------------------------------

[Sesaat sebelumnya.]

Eric mengerutkan alisnya menatap penuh arti ke arah pria paruh baya di depannya itu.

"Apa maksud anda?" tanya Eric.

Edward menyeringai. Ia berbalik, memunggungi Eric dan kembali menatap le ruangan kaca yang terdapat anak-anak Maura.

pria paruh baya itu tersenyum. "Aku bisa membantumu."

Eric mendecih kasar. Laki-laki itu melangkah, berdiri tepat di samping Edward.

Pandangannya beralin ke sosok makhluk kecil yang terdapat di dalamnya. Eric mematung seketika.

Ini pertama kalinya dia bertemu dengan bayi. Eric tidak tau kenapa sosok kecil dan lemah itu mempu membuatnya terdiam, debaran jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya.

Eric terkagum beberapa saat sampai suara Edward membuyarkan semuanya.

"Mereka mirip ayahnya bukan? Sungguh tidak terduga." ucap Edward pelan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com