webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
386 Chs

Kedatangan Gilang 1

-Moirai Valentine-

Volume 2 : Lakhesis, Conneching thread.

-----------------------------------

Matahari baru saja bersinar terang ketika ponsel miliknya berdaring, nama Maura terpampang jelas di sana. Bintang menghela napas berat, melepaskan kacamatanya kemudian menekan pangkal hidungnya.

Panggilan dari Maura Magen selalu berdampak aneh untuknya. Wanita itu memintanya untuk menjemput seperti biasa, hanya saja kali ini adalah yang pertama Maura menghubunginya lebih dahulu.

Jarang-jarang terjadi.

Bintang mengusap rambutnya kasar. Laki-laki itu memerhatikan dinding kosong di ruangannya. Sampai ketukan pelan dari pintu menyadarkannya.

"Masuk ...." seru Bintang.

Decitan pintu terbuka pelan, memunculkan sosok pelayan muda yang mengenakan seragamnya. Hitam putih yang melekat sempurna.

"T-tuan ..." cicitnya pelan.

Bintang mendongkrak, memberikan perhatian ke arah pelayan. "Ada apa?" tanyanya dingin.

"A-ada tamu, untuk tuan Bintang."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com