"Ka … kamu!" Mentari memekik dengan mata membulat.
"Tentu saja aku. Memangnya siapa yang berani memasuki kamarmu selain aku," ucap William sambil menatap wajah mereka di cermin.
"Ada apa kau masuk ke kamarku seperti pencuri?" tanya Mentari sambil mendorong Will menjauh.
Mereka berdiri berhadapan di dalam kamar mandi. Kaki Mentari terasa hangat dan ia sadar jika air di bak mandi sudah meluap. Tari memutar kran untuk mematikan air, tapi ia salah memutar.
"Ah!" pekik Mentari saat tubuhnya tersiram air dingin dari kran shower.
Tubuh gadis itu basah kuyup. Ketika Tari ingin mematikan kran shower, William menarik tangan gadis itu hingga tubuhnya menabrak dada bidang Will. Lalu, William mengecup istrinya di bawah guyuran air shower.
Kecupan hangat penuh hasrat membuat keduanya dimabuk kepayang. William memutar kran shower dan air berhenti mengalir. Ia menarik mundur wajahnya, menjauh dari wajah sang istri yang tampak bersemu merah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com