Mentari, Ichi, dan Monic sedang menunggu William di ruang makan. Si kecil sudah merengek minta makan. Setelah dirawat sehari di rumah sakit, nafsu makan Ichi naik.
"Kok, papa lama banget?" Monica menoleh berkali-kali ke pintu, tapi ayahnya tidak kunjung masuk.
"Aduh! Mama lupa bilang sama satpam. Papamu pasti tidak diizinkan masuk," kata Mentari sambil menepuk keningnya.
"Monic lihat ke depan," ucap gadis itu. Ia tidak melihat keberadaan ayahnya di depan gerbang. "Tidak ada di depan, Ma," lapornya.
Mentari mencoba menelepon laki-laki itu, tapi ponsel Will tidak aktif. Ia meminta tolong pada Monica agar memanggil William di rumah. Namun, Ichi tidak mau ditinggal oleh Monic.
"Ya, sudah. Mama saja yang pergi ke rumah Monic. Jaga dedek sebentar," ucap Mentari.
"Ya, Ma."
Mentari mencari ikat rambut. Setelah mengikat rambut, ia pun pergi ke rumah William. Dua kali mengetuk pintu, tapi laki-laki itu tidak kunjung keluar dari rumah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com