"Rusunmu diserbu wartawan sekarang," sela Jean langsung. Membuat keringat Ginnan mulai jatuh meluncur. "Mereka ditanyai macam-macam. Siapa kau, latar belakangmu seperti apa, dan lain sebagainya. Apa kau lupa... Pria yang kau kencani sekarang siapa?"
Ajaibnya, Renji mendengar itu seolah bukan apa-apa. Wajahnya tetap datar. Bahkan saat hidangan pembuka datang, dia langsung mengambil garpu dan mencicipi shortcake-nya.
"Aku... Aku ingat kok," kata Ginnan. Lalu tersenyum hambar. "Anu—mungkin setelah ini aku baru akan mengeceknya."
"Tidak perlu," sahut Renji. Tatapannya tetap fokus ke shortcake. Membuat meja sunyi sebentar.
Jean bergumam, "Hm?"
Renji melirik Ginnan sekilas. "Profesinya memang pelacur, tapi dia kekasihku," katanya. Samasekali tak disangka-sangka. Jean sampai menahan geli di dadanya. Tak ingin tertawa keras bahkan ketika Hera tetap santai menyimak mereka bertiga. "Kenapa?" tanyanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com