webnovel

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Pas assez d’évaluations
220 Chs

Bab 46: Hembusan Rumor

Renji melirik jarinya yang meremas jeans pada bagian paha. "Tidak-tidak," katanya. "Aku tahu gaya berkencanmu itu seperti orang tua."

Ginnan mengoreksi dengan bisikan juga. "Old fashioned maksudmu?" tanyanya retoris. "Yeah.. kuakui. Kalau serius, aku tak ingin main sentuh sembarangan. Tapi yang terpenting bukan itu."

Ginnan bisa merasakan lirikan Renji beralih kepadanya. "Apa."

"Kau bisa merusak make up-ku," kata Ginnan. "Kau sendiri kan yang bilang agar menutupi semuanya hari ini. Jadi, bisa tidak menyingkir, bayar saja, lalu kita pergi dari sini?"

Mereka bertatapan.

Ginnan berapi, Renji terkekeh sebelum menjauh.

"Baiklah."

Ginnan pun menatap jengkel wanita jejadian tadi. Bukan hanya tentang make up kreasinya, tapi sepanjang Renji mendekat, suara kikikannya tak kunjung berhenti.

Bukankah ada pelanggan lain untuk diusili? Kenapa harus dirinya?

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com