"Tidak perlu menghubungimu?" kata Fei Long. Pria itu menarik jatuh Veer hingga kembali duduk di kursi taman. "Kau boleh keras kepala, tapi bagaimana pun kita tetap satu tempat kerja."
Vondel Park semakin sepi karena salju menderas. Veer memang sudah tak peduli jika pucuk kepala dan bahu-bahunya ditumpuki serpihannya sejak tadi. Isi kepala yang tak lurus semakin berantakan ketika Fei Long menyentuh dagunya.
Veer pun membuang muka dengan dingin, tapi Fei Long melepaskan syalnya sendiri untuk membalut wajah Veer sehingga separuh pipi hangatnya tersembunyi.
Veer memilih tidak bergerak kali ini. Dia membiarkan Fei Long mengamati tiap kesedihan yang tercetak jelas di wajahnya, bahkan juga melepas long coat untuk tubuhnya yang mulai menggigil.
"Sejak kapan kau di sini?"
Fei Long mengambil duduk di sebelah Veer. Dia menyulut rokok. Tapi setelah asapnya berhembus ke udara, dia mengambil sebelah tangan Veer dan mengganggamnya.
"Untuk apa kau tahu?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com