webnovel
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Pas assez d’évaluations
220 Chs
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Bab 108: Vincent La Guillerra 4

"Kau sengaja kan membuka aibmu padaku?"

"Ya."

"Kau sengaja mencari orang yang berbahaya dan tidak mungkin membelamu," kata Yuka. Mencoba menyadari segalanya. "Padahal karirmu sedang bagus. Jadi harusnya tidak ada alasan untuk mundur sekarang."

"Kau benar."

"Tapi, Kawan... untuk benar-benar ingin mati lega, kau pasti punya hal lain lagi yang harusnya kudengar," kata Yuka. Dia lantas menyusul Shunsuke di ambang jendela itu. "Iya kan?"

"Seperti apa maksudmu."

"Jelas kau begini tidak mungkin hanya karena ingin mati konyol.." kata Yuka sembari menatap wajah Shunsuke dari samping. "Lagipula, setelah selama ini dendammu terlepas, kenapa masih sangat terbebani? Tidak mungkin kan kalau disebabkan merasa bersalah?"

Shunsuke pun tertawa. "Pfft—yang benar saja..."

"Nah, kan..."

"...."

"Harusnya kau fokus mencari temanmu si Aoki itu," kata Yuka. "Bukankah dia masih hilang entah kemana?"