[Kim Jeje POV]
Ada sebuah rahasia yang aku tak tahu, apakah cuma Tuhan yang tahu atau ada orang lain lagi.
Malam sebelum Nana koma, aku tidur dengannya. Aku, antara sadar dan tidak sadar melakukannya. Entah apa yang membuatku senekat itu. Nana juga tidak menolakku. Usia kami bahkan belum genap enam belas tahun.
Aku hanya ingat, kami berada di danau angsa. Bukan makna konotasi, ini makna denotasi. Danau angsa yang kumaksud adalah danau yang ada angsanya.
Hujan sore itu menjadi saksinya. Aku mendekapnya. Ia masih menggenggan novel karya Murakami Haruki, yang aku lupa judulnya. Ia tak menolakku, juga tak membalasku.
Ketika aku mencium bibirnya pun ia tak menolak sama sekali. Namun, ia juga tak membalasku. Pandangannya kosong.
"Daisuki desu, Nana-chan."
Aku kembali mengecup bibirnya. Kemudian kudekap lagi tubuhnya dengan erat. Hangat dan lembut. Dadanya juga menempel pada dadaku. Rasanya sungguh berdebar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com