Lanjutan Episode 15.
mantra yang terkesan berbeda atau seperti menyalahi aturan di beberapa pandangan orang lain, tidak sebegitu mestinya diartikan
. . . .
" Iya sih pak. Banyak asumsi orang lain yang liar terhadapnya. Bahkan gak jarang juga yang 'mendiskreditkan' lantunan ayat suci alih-alih pengobatan spiritual. Walau memang secara tak langsung mententramkan batin, tapi ada saja segelintir orang-orang yang malah memanfaatkan hal kayak gitu"
.
"Iya den, ya begitulah manusia yang mementingkan segala hasratnya. Sesungguhnya mereka sudah dibutakan oleh napsunya sendiri. Yang seperti itu tak segan-segan menyingkirkan hal-hal yang menghalangi mereka. Di tingkat ekstrimnya, mereka yang bersekutu dengan jin dan memilih jalan pintas, tak segan mengancam nyawa seseorang den. Padahal, secara tersirat, nyawa mereka dan sekelilingnya yang justru jadi taruhan, pada akhirnya. Karena sifat jin itu licik, tak bisa dipercayai sepenuhnya"
.
" Wah ngeri juga ya, judulnya emang menjerumuskan sih ya pak. Ohh ada juga soal jabatan dan harta gak sih pak?"
.
" Loh ya jelas den, ujian manusia ya memang begitu, harta, tahta, wanita. Bukan cuma mereka yang sudah enak hidupnya yang tergelincir. Bahkan, mereka yang kurang mampu, bisa tergelincir. Bagi mereka yang sudah enak, dihembuskannya rasa ego dan ketidakpuasan tinggi. Rasa iri dan dengki terhadap saingan mereka.
Dan bagi mereka yang kurang mampu, akan digoyahkan dengan ketidakmampuannya sendiri. Yang berhasrat ingin kaya, apapun caranya. Ujung-ujungnya memilih jalan pintas"