Cielo menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Lalu ia menoleh pada Ello.
"Ada apa lagi? Aku harus pergi."
"Ada sesuatu yang salah. Aku tahu!" ucap Ello tegas.
"Apa sih?"
"Kamu masih marah padaku, malahan jadi semakin marah. Katakan, apa yang aku bilang tadi itu salah? Kamu tidak menyukainya? Ayo beri tahu aku, Ciel. Ingat aku bukan dukun cenayang atau vampir."
"Ya, ya, ya. Kamu sudah bilang hal itu padaku berkali-kali. Aku sampai bosan," ujar Cielo dengan wajah malas.
"Kalau sudah tahu dan bosan mendengarnya, kenapa kamu masih saja membuatku bertanya-tanya dengan perasaanmu yang sesungguhnya. Aku selalu menebak dan kamu selalu menyangkalnya. Atau memang aku yang salah? Cielo, katakan padaku, apa yang sebenarnya ada dalam pikiranmu?"
Cielo menatap wajah Ello yang tampan, memohon-mohon padanya agar Cielo mengakui perasaannya. Jujur saja, Cielo amat sangat tersentuh.
Bagaimana bisa ia menyudari perasaannya pada Ello? Ia justru semakin jatuh cinta pada pria itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com