Chu Weixu diam-diam melirik Ai Zhiyi di sampingnya. Dan begitu ia melihat wajah cemberut Ai Zhiyi, ia dapat menebak bahwa Ai Zhiyi masih merasa kesal. Chu Weixu pun bertanya, "Apa kau marah?"
Namun, Ai Zhiyi tampaknya sangat keras kepala untuk mengakui perasaannya, dan berusaha bergelit dari bagaimana ia tidak senang setelah pembicaraan mereka dipotong oleh orang lain. "Tidak," jawabnya dengan singkat.
Chu Weixu menggantung sebuah senyum seolah-olah ia sedang mengejek ketidakjujuran Ai Zhiyi.
Setelah mendapatkan jawaban itu, Chu Weixu kemudian menyandarkan punggungnya ke sofa, membaringkan kepalanya ke bahu Ai Zhiyi sambil berkata dengan nada manja, "Xiaoyi, jika kau ingin aku tetap di sini, maka aku akan tetap di sini. Jadi, jangan menutupi apa yang hatimu inginkan."
Walaupun Ai Zhiyi merasa tidak senang, ia juga tidak menyingkirkan Chu Weixu yang mulai lengket padanya.
Sementara itu, karena tidak mendapatkan respons apa pun, Chu Weixu kembali bergumam, "Kau sangat pemarah."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com