Setelah makan, Chu Weixu masih di sana sambil membaca beberapa surat kabar.
Chu Xinian sedang berada di konter bar untuk membuat minuman. Kemudian, setelah dua gelas minuman jadi, Chu Xinian membawa minuman itu ke meja sofa.
"Ini, minumlah." Chu Xinian berkata saat ia duduk di hadapan Chu Weixu, "Rasanya mungkin biasa saja, tapi setidaknya itu bisa melepas dahaga."
Chu Weixu mengangkat matanya, kemudian meihat minuman dingin berwarna oranye itu sebentar, kemudian lanjut membaca surat kabar tersebut.
Chu Xinian meminum minuman itu lebih dulu, kemudian bertanya, namun itu terkesan ia seperti mengejek "Sejak kapan kau suka baca surat kabar?"
Chu Weixu tidak merespons, bahkan berpura-pura untuk tidak mendegar apa pun.
Karena diabaikan, Chu Xinian menunjukkan wajah cemberut. Ia bergumam, "Kau mengabaikanku itu menyakitkan, tahu."
Segera setelah Chu Xinian menyelesaikan kata-katanya, Chu Weixu tiba-tiba mengangkat pandangannya, menatap Chu Xinian dengan serius.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com