Chu Weixu diam-diam melirik Ai Zhiyi yang tampak bingung. Meskipun ia tidak sepenuhnya setuju dengan keputusan Ai Zhiyi, ia masih membantu dengan menyarankan, "Ayo pergi ke Bandara Pudong. Ini masih jam delapan pagi. Seingatku, masih ada jadwal penerbangan ke Guangzhou Selatan jam sembilan pagi hari ini, jadi ayo kita bergegas."
Ai Zhiyi mengangguk setuju, lalu mereka pun bergegas ke mobil agar mereka tidak ketinggalan pesawat.
Mereka tiba tepat waktu. Setelah Ai Zhiyi membeli tiket pesawat, Ai Zhiyi berjalan ke arah Chu Weixu yang sedang menunggu di aula.
Mereka saling memandang dan masing-masing merasakan keengganan untuk pergi maupun ditinggalkan. Namun, apa yang bisa mereka lakukan? Ai Zhiyi tidak pernah ingin meninggalkan Chu Weixu, begitu juga dengan Chu Weixu. Tetapi dalam situasi yang mendesak, segala sesuatu yang tak mungkin pun dapat terjadi dengan sangat tak terduga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com