webnovel

Memandang Lautan Biru Yang Luas

[Sedang Direvisi] Mereka sudah lama saling mengenal. Selama delapan tahun, mereka adalah seorang teman baik, dan selama dua belas tahun mereka adalah pasangan kekasih. Dua dekade telah mereka lewati. Delapan tahun, orang-orang mengagumi keakraban mereka; lima tahun adalah kutukan; dua tahun adalah keindahan; dan selebihnya, kutukan lima tahun yang lalu kembali seperti hal manis yang membuat mereka memahami banyak hal. Lima tahun. Pada awal hubungan mereka, Ai Zhiyi bertahan dan meninggalkan harga dirinya, begitupun dengan kekasihnya, Chu Weixu. Ai Zhiyi adalah pemuda biasa yang menjalin hubunga dengan seseorang karena sebuah keberuntungan. Sementara itu, Chu Weixu adalah pemuda kaya, terhormat, dan bermartabat, yang menjalin hubungan dengannya karena nasib. Ai Zhiyi hanya terlalu betah dengan kisah percintaan mereka yang membosankan ini, sehingga ia menjadi keras kepala. Mungkin saja dia juga sedang terjebak, sehingga membuat waktunya terbagi dalam tiga masa yang berbeda. Chu Weixu mencintainya, tetapi dia dan juga keluarganya adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Namun, pada akhirnya waktu yang menjawab semua kerumitan pada hubungan mereka. Chu Weixu, "Jika kau memandang laut, luas, bukan? Tapi, jika kau membandingkannya dengan cintaku, itu bukan apa-apa." Ai Zhiyi, "Kau sangat pandai merayuku." Chu Weixu, "Bagimu, itu terdengar aku sedang merayumu, tapi tidak. Itu sebenarnya apa yang aku rasakan dari lubuk hatiku. Aku mencintaimu sampai mati." ------------------------ Sampul milik sendiri. - Novel ini adalah DRAMA dan memiliki alur yang sangat lambat, jadi mohon bersabar. - Kekerasan/pemerkosaan, tapi tidak rinci/intens. - Terkesan lebay. - Bahasa yang digunakan "baku dan sangat kaku" karena saya menerjemahkannya tanpa diedit terlalu serius. LOL Desember, 2020 ------------------------

Mao_Yuxuan · LGBT+
Pas assez d’évaluations
313 Chs

Chu Weixu Menjadi Sangat Marah! (1)

Chu Weixu diam-diam melirik Ai Zhiyi yang tampak bingung. Meskipun ia tidak sepenuhnya setuju dengan keputusan Ai Zhiyi, ia masih membantu dengan menyarankan, "Ayo pergi ke Bandara Pudong. Ini masih jam delapan pagi. Seingatku, masih ada jadwal penerbangan ke Guangzhou Selatan jam sembilan pagi hari ini, jadi ayo kita bergegas."

Ai Zhiyi mengangguk setuju, lalu mereka pun bergegas ke mobil agar mereka tidak ketinggalan pesawat.

Mereka tiba tepat waktu. Setelah Ai Zhiyi membeli tiket pesawat, Ai Zhiyi berjalan ke arah Chu Weixu yang sedang menunggu di aula.

Mereka saling memandang dan masing-masing merasakan keengganan untuk pergi maupun ditinggalkan. Namun, apa yang bisa mereka lakukan? Ai Zhiyi tidak pernah ingin meninggalkan Chu Weixu, begitu juga dengan Chu Weixu. Tetapi dalam situasi yang mendesak, segala sesuatu yang tak mungkin pun dapat terjadi dengan sangat tak terduga.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com