Laki-laki yang kini berdiri di depan Amira dan Khalida sambil hilangkan tangannya didepan dada, kini memandang mereka dengan sorot mata tajam tanpa ekspresi. Amira dan Khalid saling pandang lalu mereka memandang laki-laki yang ada di depannya dengan penuh kewaspadaan "Siapa kamu, Paman? Mengapa kau masuk ke ruangan ini tanpa ijin?"
Laki-laki dihadapan Amira tertawa menggelegar, memenuhi ruangan bawah tanah membuat siapapun yang mendengarnya merasa pusing dan tidak kuat menahan kekuatan yang keluar dari tawa tersebut. Amira dan Khalid juga merasakan hal yang sama. Mereka merasakan bahwa kepala mereka pusing dan telinga mereka terasa sakit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com