Kinan segera menarik tangan pak setya dan menariknya menjauh dari pintu gerbang rumahnya.
"Dimana mobilmu??? Apa ini????? Masuklah dan pergi dari sini. Tidak ada yang ingin aku bicarakan, dan kau bilang telah menungguku disini selama satu jam, maaf soal itu, tapi aku telah menunggumu sepanjang umur hidupku sampai saat kemarin kita bertemu di pesta dan kau tidak mengenaliku, dari hari itu aku sudah tidak lagi menunggu seseorang yang telah lama tiada sejak lama".
Kinan membalikkan badannya namun pak setya meraih tangan kinan segera.
"Ayah mohon beri kesempatan ayah untuk berbicara denganmu".
Kinan menghentikan langkahnya dan berkata.
"Jika kamu tidak melepaskan tanganku sekarang, aku akan mendatangi keluarga barumu juga rekan-rekan bisnismu yang terhormat itu dan menceritakan semua tentang masa lalumu dan sifat burukmu yang menelantarkan anak-anak dan istrimu karena tergila-gila pada wanita kaya raya dan dibutakan oleh kekuasaan juga kekayaan yang kau tidak miliki bersama keluarga lamamu. Aku yakin mereka semua tidak tahu latar belakangmu karena kamu bahkan merubah identitas lamamu. Namamu Setya Dharmawan bukan???? kamu bukan lagi ayahku, nama ayahku bukan itu, ayahku Prabu Atmajaya, mungkin kamu lupa soal nama itu".
Pak setya seperti di sambar petir mendengar putrinya dengan tegas dan penuh keyakinan mengatakan semua kata-kata yang selama ini dia tidak pernah dengar dari siapapun.
Kinan dengan jelas mengatakan bahwa ayahnya tergila-gila akan harta dan kekuasaan dan seperti di sadarkan oleh kata-kata anaknya itu, pak setya kembali teringat pada semua tujuannya meninggalkan kinan dan semua keluarganya dulu. Yaitu untuk mengejar kekayaan dan jabatan tinggi dalam perusahaan dan merajai bisnis di luar negri.
Saat ini semua itu sudah ada dalam genggamannya dan jika semua itu dihancurkan oleh amarah putrinya yang akan mendatangi pak Gunawan dan menceritakan semua rahasia itu maka itu sama artinya dia menghancurkan karir dan juga nama baiknya yang sudah ia jaga selama ini bersama istri barunya Ny. Andara.
Jika berita itu menyebar bukan hanya Pak setya yang hancur, namun bisnis keluarga Pak Nasution ayahnya Ny. Andara juga akan terpengaruh.
Pak setya terdiam mendengar kata-kata anaknya. Dia berubah menjadi sangat cemas. Membuat kinan semakin membencinya karena ayahnya benar-benar terlihat gila terhadap kekayaan dan kedudukan.
"Kamu langsung sadar sekarang bukan??? bahwa menemuiku bukanlah jadi tujuan utama hidupmu saat ini. Karena dengan menemuiku dan anak-anakmu yang lain itu sama saja kamu akan kembali masuk ke dalam dunia lamamu yang kau tinggalkan. Bukankah kau sekarang orang terhormat dan kaya raya. Kau sangat jijik melihat seorang gadis pedagang kue sepertiku berada di sekitarmu. Lebih baik kau pergi sekarang sebelum aku menelpon adam dan menceritakan semua padanya, bahwa Om yang ia banggakan dan hormati selama ini adalah ayah dari kekasihnya, yang menelantarkan kekasihnya sejak kecil dan membuatnya menjadi anak dari seorang pedagang kue".
Kinan kemudian berjalan dan masuk ke rumahnya. Dia mengunci gerbang dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
Dia membanting pintu kamarnya dengan sangat kencang membuat genta dan rasya dibuat kaget karena kemarahan kinan yang baru saja tiba di rumah malam hari.
"Kenapa kamu de??? baru pulang kerja marah-marah ga jelas, kamu masih belum bisa menghubungi Bayu????? biar nanti kakak marahi dia kalau sudah datang".
Genta berteriak dari tengah rumah agar kinan mendengar suaranya di kamar.
Genta berpikir kinan marah-marah karena ulah bayu yang belum juga bisa dihubungi sampai sekarang sejak dua hari lalu.
Rumah kemudian hening.....
Kinan menahan tangisnya di kamar dengan menutup mulutnya menggunakan boneka dan dia menyalakan musik sekera-kerasnya dengan headset terpasang di telinga.
Genta tidak lagi perduli dengan kemarahan adiknya karena kinan memang sering seperti itu jika sudah dalam keadaan marah atau mengalami hal yang tidak disukai selama di luar rumah.
Adam menelponnya beberapa kali tapi kinan tidak mengangkatnya, situasinya saat itu tidak mungkin bisa untuk berbicara dengan adam. Bahkan kinan bingung bagaimana caranya menghadapi adam dengan keadaan bahwa ayahnya adalah orang yang adam kenal sebagai pamannya yang sudah berhubungan dekat dengan pak gunawan ayah adam.
Pikiran kinan sibuk dengan semua masalah yang berkaitan dengan ayahnya.
Kinan jauh lebih membenci ayahnya hari ketimbang saat bertemu untuk pertama kalinya di pesta perusahaan adam.
Fakta bahwa ayahnya telah mengenali kinan sebagai putrinya dirasa terlalu terlambat, penyesalan ayahnya yang tiada guna terdengar hanya seperti omong kosong bagi kinan.
Semuanya berjalan terlambat bagi ayahnya, dia terlambat mengenali kinan dan menyesali perbuatannya.
Yang kinan pikirkan meskipun sang ayah berkata menyesal tidak mengenalinya dan menyesali perbuatannya duku, suatu hak yang tidak mungkin bagi ayahnya kembali lagi pada ibu, kinan, dan kakak-kakaknya.
Ayah tidak mungkin rela melepas semua kekayaan yang sudah ada di genggamannya sekarang, kekuasaan dan kehormatan dengan identitas barunya selain menjadi sosok "Pak Setya" juga sebagai pengusaha sukses di belanda.
Penyesalannya hanya akan sebatas kata-kata, itu tak berarti apa-apa melihat semua rasa sakit dan penderitaan kinan dan keluarga yang telah ditinggal oleh ayahnya tanpa ampun karena tergila-gila wanita lain.
Ayah tidak tersentuh oleh air mata anak-anaknya, tidak tergugah oleh rasa cinta ibu yang memohon untuk tidak ditinggalkan, menanggap air mata kami semua hanya beban baginya.
Hingga saat itu kinan berpikir lebih baik tidak berhubungan atau bertemu kembali dengan ayahnya. Biarkan status ayah telah tiada seperti yang ibu buat di kartu keluarga kami yang baru.
Karena pantas saja dulu saat kak keysa berusaha mencari keberadaan ayah melalui nomor KTPnya ke kantor polisi, identitas ayah tidak di temukan. Sekarang baru terjawab, ayah telah merubah semua riwayat hidup dan identitasnya menjadi orang lain.
kami berpikir ayah sudah pindah kewarga negaraan jadi tidak akan bisa ditemukan di data pencarian di indonesia.
Memikirkan hal itu kinan semakin membenci ayahnya dan semua ulahnya selama ini.