Gerimis mengisi pagi itu di kawasan jakarta dan sekitarnya.
Kinan yang bangun dengan semua kekacauan dalam hatinya berusaha bangkit dan bersiap untuk berangkat kerja.
Tidak lama telponnya berdering...
"Kak genta????".
Kinan segera mengangkat telponnya saat melihat pada kakak laki-lakinya menelpon tidak seperti biasanya.
"Iya kak, ada apa??? apa semua baik-baik saja?".
Kinan segera menyambut perbincangan dengan kakaknya.
"Aku akan ke jakarta besok dengan temanku, aku mungkin akan menginap di tempatmu selama dua hari. apa itu tidak masalah?".
Rupanya genta memiliki acara di jakarta sehingga mengharuskan dia untuk menginap di rumah kinan selama disana.
"Datang saja, nanti aku kirim lokasinya biar lebih gampang".
Kinan mematikan sambungan telpon setelah perbincangannya dengan genta selesai.
Genta telah pulang dari malaysia minggu lalu dan dia mendapatkan juara kedua di ajang lomba itu. Setelah dia mengikuti lomba di sana kesibukan genta semakin banyak.
Dia memperoleh beberapa proyek dari perusahaan-perusahaan indonesia yang bergerak di bidang-bidang yang banyak membutuhkan jasanya, termasuk di antaranya perusahaan milik adam.
Kedatangan genta besok ke jakarta adalah kunjungannya ke perusahaan tempat adam yang menjadi Dirutnya.
Kerja sama dengan genta telah di sepakati oleh pak Gunawan tanpa mengetahui latar belakanh genta yang merupakan kakak dari gadis yang ia hina-hina di pestanya.
Genta yang tidak tahu banyak tentang Adam lelaki yang sedang dekat dengan adik perempuannya hanya menyetujui kerja sama proyek itu karena ia mampu melakukannya dan cocok terhadap royalti yang di tawarkan.
Bel berbunyi di rumah kinan, dia yang sedang sarapan segera bangkit dari kursinya.
Tiba di halaman rumah terparkir mobil disana yang tidak lain adalah mobil adam.
Saat itu memang grimis, tapi kinan tetap menunggu bayu menjemput karena mereka sudah terbiasa pergi bersama baik hujan maupun tidak.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini?????".
Kinan langsung menanyakan hal yang tidak penting pada adam yang sudah jelas datang kesana untuk menjemput dan menemui dirinya.
"Ayo cepat masuk sebelum hujan ini semakin besar. Kamu juga akan kehujanan dan telat sampai kantor kalau menunggu bayu".
Adam yang sudah tahu kebiasaan kinan yang jika berangkat kerja pasti bersama bayu segera meminta kinan untuk masuk ke mobilnya.
"Tidak perlu, terimakasih. Aku dan bayu punya jas hujan yang selalu kita pakai jika sedang hujan seperti sekarang. Kamu pergi saja nanti ada orang yang melihatmu disini".
Kinan bersikeras meminta adam untuk pergi dari rumahnya. Sampai tiba saat bayu datang untuk menjemput kinan disana dengan jas hujan yang sudah ia kenakan.
"Ada apa kinan???? apa itu adam???".
Bayu berteriak pada kinan yang berdiri di depan gerbangnya. Bayu tidak bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu karena adam tidak keluar dari mobilnya saat mengajak kinan pergi.
"Sudah kamu berangkat saja, bayu sudah datang".
Kinan segera mendekat ke arah bayu setelah mengunci gerbangnya dan mengenakan jas hujan yang sudah bayu siapkan.
"Ayo jalan cepat, jangan banyak tanya".
Kinan masih tidak nyaman karena masalahnya dengan adam yang belum jelas hingga saat itu terlebih lagi soal semalam perempuan yang mengangkat telponnya. Suaranya sangat lembut dan itu membuat kinan terganggu karena memikirkan apa yang mereka lakukan sampai-sampai adam tidak bisa mengangkat telponnya dan bertemu dengan kinan semalam.
Kemudian motor bayu melaju melewati mobil adam yang terparkir disana.
Adam melihat kinan bersama bayu di motor lengkap dengan jas hujannya.
"Mereka berdua seperti pasangan, itu benar-benar menggangguku, apa kinan tidak menyadari apa yang sudah dia lakukan tadi??? menolak tawaranku untuk mengantarnya bekerja saat aku sudah ada di depan matanya".
Adam kesal saat itu sampai tiba telponnya berdering.
"Pak, apa bapak masih di apartemen?? ini sudah jam 8 segera ke kantor, pak gunawan akan segera tiba sebentar lagi. Ada beberapa hal yang harus pak Adam tanda tangani sebelum pak gunawan tiba".
Suara sekretaris klara terdengar di ujung telopon adam.
Adam yang mendengar perintah klara agar dia segera berangkat ke kantor segera menolaknya.
"Tidak,,,,, aku tidak berangkat ke kantor sampai waktu yang belum aku pastikan, kamu urus saja dulu semuanya sendiri".
Kemudian telpon itu di matikan dan adam segera melaju dengan mobilnya menuju rumahnya di bandung untuk menemui ibunya dan meminta tolong padanya.
Dipikiran adam saat itu adalah membujuk ibunya agar setuju dengan hubungannya bersama kinan.
Di kediaman Pak setya, dia sedang bersama istrinya yang usianya terpaut jauh dengannya.
Istri dari pak setya adalah seorang putri dari keluarga kaya di indonesia yang merupakan pemilik dari perusahaan dimana pak setya dulu bekerja disana saat masih menjadi suami dari ibu kinan.
Terlalu tinggi ekspektasi pak setya saat bekerja di perusahaan itu, ia merasa memiliki kemampuan yang cukup bisa di perhitungkan di perusahaannya namun setelah berjalan beberapa tahun tetap tidak ada perubahan selama ia bekerja disana.
Karirnya tidak juga menanjak dan tetap pada posisi dimana saat pertama kali dia di rekrut menjadi seorang manager pada salah satu bagian di divisi kantornya.
Namun ketika Ny. Andara yang selalu bertugas di perusahaan pusatnya di Belanda membantu ayahnya disana datang mengunjungi anak perusahaannya yang berada di indonesia dan disambut baik oleh semua karyawannya di kantor itu termasuk Pak Prabu nama asli dari pak setya dulu.
Pak prabu dan Ny.andara sebenarnya sudah beberapa kali bertemu jika dia sedang berkunjung ke indonesia, namun hanya pertemuan singkat saja mengingat pak prabu sudah lama bekerja di perusahaan itu.
Namun pertemuan pada hari itu mengharuskan mereka memiliki banyak waktu untuk bertemu sampai pada akhirnya rasa nyaman antara keduanya terjalin di luar batas.
Status Ny. andara yang masih lajang membuat ia seperti tidak memiliki masalah dengan waktu yang dihabiskan oleh jam kerja yang bisa sampai larut malam setiap harinya.
Berbeda dengan pak prabu yang sudah memiliki keluarga, dia sering bertengkar dengan istrinya karena lembur hampir setiap hari dan semakin lama pak prabu jarang memberikan kabar pada istrinya yaitu ibu kinan.
Sehingga karena sering mendapat tekanan dari istri, dia menjadi lebih nyaman berada di kantor dengan atasannya yang tidak lain adalah Ny. Andara.
Makin banyak perbincangannya dengan Ny. Andara yang keluar dari konteks pekerjaan yang mengakibatkan hubungan mereka semakin akrab.
Bahkan pak prabu pergi ke belanda karena di ajak oleh Ny.Andara untuk mengunjungi kantor pusat mereka di Belanda.
Karir pak prabu mulai menanjak, hasil kerjanya selalu menjadi bahan pujian Ny.Andara dan ayahnya yang merupakan CEO dari perusahaannya.
Setelah sekian lama pak prabu akhirnya mendapatkan penghargaan atas semua kerja samanya dan membuat ia semakin terobsesi kepada Ny.Andara dan begitu juga sebaliknya Ny. Andara menjadi mengharapkan Pak prabu menjadi bagian dalam hidupnya dan meminta ia untuk melepaskan semua kehidupan lamanya termasuk Istri, anak-anaknya dan juga identitas lamanya.
Awalnya pak prabu hanya diminta untuk meninggalkan keluarganya jika ingin mendapatkan kesuksesan di dunia bisnis dan pergi ke Belanda dan menguasai kerajaan bisnis keluarga Ny. Andara disana.
Namun karena latar belakang dia yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja membuat Ny.Andara ingin mengangkat derajat calon suaminya itu dengan mengubah semua identitasnya termasuk nama dan asal muasal keluarganya. Semua rekayasa dari Ny.Andara dan di setujui oleh ayahnya.
Ayah Ny.andara selalu merestui apa yang di inginkan putrinya karena meskipun ia menentang, putrinya akan tetap melakukan apapun yang ia mau.
Ny. Andara terbilang orang yang membuat bisnis ayahnya semakin merajai di belanda maupun di indonesia. Meskipun begitu ayahnya sebenarnya dalam hatinya ia tidak menyetujui putri terbaiknya menikah dengan lelaki seperti pak prabu yang rela meninggalkan keluarganya demi harta.