webnovel

mencari tahu

Bayu tidak bisa diam lagi, dia akhirnya menanyakan apa yang dari tadi mengganggu perasaannya.

"Apa begitu terlihat dimataku bahwa aku sangat membenci pria itu????? apa kamu tidak bisa melihat sedikit saja dari mataku bahwa ada rindu juga disana??????".

Kinan membalikkan badan dan mengangkat kepalanya untuk melihat langsung mata bayu sambil menjawab bayu dengan pertanyaan kembali.

Bayu yang masih heran apa maksud pertanyaan kinan langsung memeluk kinan karena kembali sahabatnya itu meneteskan air mata yang sangat deras, membuat bayu tak sanggup melihatnya. Mata itu benar-benar menyiratkan rasa sakit dan sedih yang tak terbendung.

Mata kinan malam itu jauh lebih memperlihatkan kesedihannya dibandingkan tadi pagi saat bayu datang untuk menghiburnya karena tragedi di acara pesta adam.

"Apa sebenarnya yang terjadi??? apa ini berhubungan dengan pria tua itu atau dengan adam??? katakan padaku agar aku tahu harus melakukan apa, jangan hanya menangis, itu membuatku tidak ingin melihatmu".

Bayu terus memaksa kinan untuk mengatakan apa yang membuat kinan begitu sedih malam itu, setelah tadi siang dia yang sudah sangat baik-baik saja telah bisa bercanda lagi dengan bayu seperti biasa.

"Baru kali ini kamu tidak bisa menebak apa yang aku rasakan, baru kali ini juga kamu tidak mengetahui apa penyebab sahabat cantikmu ini menangis,,,,, "

"Sudahlah, kamu tidak perlu khawatir, ingat yang aku katakan tadi siang. Aku hanya butuh malam ini untuk menangis dan aku akan baik-baik saja besok pagi".

Kinan segera melepaskan pelukan bayu dan menghapus air matanya, dia berusaha untuk kembali terlihat tegar dimata bayu dan meminta bayu untuk pulang.

"Cepatlah pulang dan istirahat, besok kita mulai bekerja lagi. Jangan lupa jemput aku!!!!".

Bayu yang mengerti maksud kinan segera membukakan gerbang yang dari tadi coba kinan buka tapi belum juga berhasil dan setelah itu dia pamit untuk pulang. bayu tahu kinan butuh waktu untuk sendiri dan mencerna semua permasalahannya.

Di dalam rumah kinan segera masuk ke kamarnya dan membuka semua album foto yang ia bawa dari bandung.

Foto itu sebenarnya sudah di buang oleh ibu karena ingin semua anak-anaknya melupakan ayahnya yang sudah pergi meninggalkan mereka semua.

Setelah mencari-cari di antara selipan-selipan buku yang tersusun rapih di kamarnya akhirnya foto sang ayah ditemukan.

"Ini dia..."

Kinan terus menatapi foto sang ayah untuk kembali mengingat detail wajah dari ayahnya yang telah lama tidak ia temui.

Setelah beberapa saat ia meraih ponselnya di tas dan segera menekan nomor telpon adam.

Tanpa berpikir panjang kinan langsung melakukan panggilan via ponselnya, ia seperti melupakan tentang yang terjadi antara dia dan adam saat itu.

Kinan menelpon adam untuk menanyakan perihal lelaki yang di kenal adam sebagai Pak Setya dharmawan, yang sebenarnya adalah ayah kinan prabu atmajaya.

"Adam, apa kita bisa bertemu malam ini? ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu".

Kinan langsung mengatakan apa yang ingin dia katakan tanpa melihat pukul berapa saat itu.

Kinan begitu ingin segera tahu apa yang terjadi dengan ayahnya sehingga bisa menjadi orang yang sudah seperti paman bagi adam dan berganti nama.

Namun saat kinan mendengar jawaban dari ujung telpon dia benar-benar terkejut karena yang ia dengar suara seorang perempuan.

"Maaf tapi saat ini adam tidak bisa berbicara denganmu, dan tidak bisa bertemu denganmu malam ini. Akan ku sampaikan padanya jika dia sudah bangun".

Lisa menjawab telpon yang berdering di ponsel adam saat dia sedang membaringkan adam di tempat tidurnya setelah tadi mabuk berat mereka akhirnya tiba di apartemen adam.

Kinan yang terkejut dengan suara perempuan pada panggilannya ke adam langsung mematikan sambungan telpon dan terdiam sejenak.

"Siapa perempuan yang menjawab telpon adam, bagaimana bisa perempuan itu bersama adam sekarang dan adam tidak menjawab telpon dariku, dia memberikan ponselnya pada perempuan itu untuk menjawab telpon dariku?".

Kinan tersadar bahwa hubungan dia sedang dalam kondisi tidak baik dengan adam setelah yang terjadi pada telponnya tadi.

"Kenapa aku bisa lupa dengan situasiku dengan adam??? aku hanya fokus pada masalah ayah. Aku melupakan masalahku dengan adam. Apa yang sedang terjadi padanya saat ini??? apa yang sedang dia lakukan dengan perempuan itu? siapa dia???".

Semua tanda tanya bermunculan pada pikiran kinan malam itu. Ia sama sekali tidak bisa memejamkan mata karena terlalu banyak pertanyaan dalam kepalanya.

Di apartemen adam....

"Itu tadi kinan, apa dia tidak akan salah paham karema tadi aku angkat telponnya?, ah sudahlah, besok adam akan tahu jika kinan menelponnya malam ini".

Kemudian lisa bersiap untuk pulang, dia meraih tasnya dan bangun dari ranjang adam karena baru selesai merapihkan selimut untuk adam.

"Kinan,,,, maafkan aku".

Terdengar suara adam yang mengigo.. Dia menyebutkan nama kinan tapi sambil meraih lengan lisa yang saat itu akan bangun dari ranjang adam untuk segera pulang.

Lisa yang terkejut langsung terjatuh ke ranjang dan membuat posisinya berada di atas adam.

"Hei apa yang kamu lakukan??? aku bukan kinan, cepatlah sadar !!!!!! lepaskan tanganku".

Lisa segera melepaskan tangan adam yang menggenggam tangannya.

"Aku suka kamu memengang tanganku, tapi tidak dengan bayangan kinan di kepalamu".

Lisa segera bangun dan menutup kamar adam. Sebelum pergi lisa membuat note untuk adam, menuliskan bahwa kinan telah menelponnya.

Lisa berlalu keluar sambil terus berpikir bagaimana caranya bisa membantu adam keluar dari masalahnya saat itu.

"Bagaimanapun dia sahabatku, meskipun dia tidak bisa menerimaku sebagai pacarnya hingga saat ini, melihat dia dalam kondisi sehancur sekarang membuatku tidak bisa tingg diam".

kemudian lisa pulang dengan taksi dari apartemen adam.

Next chapter