"Mbak Yani, terimakasih ya? Aku pulang dulu." Ardi menekan klaksonnya sambil tersenyum ke arah Mbak Yani, lalu melajukan motornya keluar dari pintu gerbang.
Tania yang tadi melirik sambil menyirami tanaman, langsung menghempaskan selang ke tanah saat Ardi sudah keluar dari pintu gerbang rumahnya.
"Oe … sombong amat sih. Nyapa aja nggak mau. Boro-boro nyapa, noleh aja udah nggak mau. Sok ganteng banget sih," teriak Tania. Entah maksudnya dia teriak sama siapa, karena suara mobilnya pun sudah tidak terdengar lagi, apalagi sosoknya, sudah pergi jauh dari rumahnya.
"Mbak, mbak Tania sehat?" Mbak Yani melongo melihat tingkah Tania.
"Apa sih mbak Yani." Pria melirik asal ke arah Mbak Yani, lalu dia segera masuk ke dalam rumah dalam rumah. Mbak Yani yang melihat itu hanya tertawa kecil sambil geleng-geleng kepala.
***
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com