webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
368 Chs

131. Rasa Yang Nyata

Suasana hening kini dirasa oleh gadis berambut pendek yang baru saja melangkahkan kakinya masuk melalui ambang pintu yang terbuka lebar. di tengah ruangan nampak sang kakak dengan dua koper besar yang berjajar di sisinya. Menatap layar besar di depannya sembari sesekali tersenyum ringan kala adegan yang masuk ke dalam lensanya.

Rena terhenti sejenak. Malam ini sang kakak akan pergi? Bukankah katanya Lalita akan pergi besok pagi dengan penerbangan pertama?

"K-kakak mau pergi sekarang?" tanya Rena menyela pada akhirnya. Kembali melangkah untuk mendekat pada sang kakak yang diam dan menoleh sembari mengembangkan senyum manis di atas paras cantik miliknya.

"Kamu udah pulang?" Lalita menyahut. Menepuk sisi sofa untuk memberi isyarat pada sang adik agar duduk di sisinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com