webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
368 Chs

111. Harapan Baru untuk Asa yang Terpatahkan

Keduanya kini tegas menatap halaman rumput yang ada di depannya. Sesekali tersela dengan lalu lalang orang yang berjalan di depannya untuk sampai ke tujuan mereka. Aroma rumah sakit masih tegas menari-nari dalam lubang hidung gadis yang baru saja menyeka habis air matanya hanya bersisa mata sedikit sembab dengan hidung yang memerah. Isak tangis gadis itu sudah selesai beberapa menit lalu selepas Arka datang dan memberinya pelukan hangat tanda baik-baik saja keadaannya selepas sebuah musibah kecil datang dan menimpanya sore tadi.

Arka menuntun Davira untuk duduk di halaman rumah sakit sebab dirinya ingin sejenak menghirup udara malam juga suasana tenang khas rumah sakit kalau malam tiba menyapa. Lampu remang yang apik berdiri di setiap sudut halaman rumah sakit menjadi penerang utama selain indahnya bulatan sang dewi malam di atas cakrawala.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com