"Segitunya kamu gak suka kalau dibohongi?" Adam menyela. Menyodorkan satu cup gelas es krim yang baru saja dibelinya di minimarket terdekat. Meninggalkan gadis itu sendiri di tepi taman kota yang sedikit ramai sebab akhir pekan akan datang menyapa kalau malam ini berakhir dan pagi menggantikannya.
Gadis yang kini melirik es krim cokelat di dalam genggaman tangan Adam itu mengerang ringan. Menganggukkan kepalanya sembari kembali memalingkan wajahnya. Davira masih dalam perasaan yang sama. Kalut, sedih, marah, kecewa, dan malu kini bercampuk aduk di dalam dirinya. Arka menipunya lagi. Berurusan dengan orang-orang yang paling dibencinya dalam dunia ini adalah sebuah kesalahan besar yang sukses membuat hati Davira hancur saat ini.
"Ambil es krimnya." Adam kini menarik tangan gadis yang ada di sisinya. Menyodorkan paksa es krim yang ada di dalam genggamannya agar berpindah tangan pada Davira Faranisa.
"Ini malam. Makan es krim—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com