Dewa sudah berdiri cukup lama di depan apartemen Ara. Sejak nomer Ara tidak aktif sesampainya ia dari halte, Dewa tidak bisa lagi menghubungi Ara. Lalu Dewa melihat Ara yang berbelok dari arah lift dengan raut wajah lesu.
"Dia pasti abis me time lagi?" ucap Dewa lirih.
"Sayang?"
"Dewa?" ucap Ara sedikit kaget melihat Dewa dihadapannya.
"Makan di mana? Hot dog lagi ya?"
"Iya, hhhehe. Yaudah yuk masuk!"
Mereka berdua memasuki apartemen dan Dewa langsung terduduk santai di atas sofa coklat milik Ara.
"Aku buatin hot choco ya?"
"Boleh."
Semenjak Dewa berpacaran dengan Ara, selera makan Dewa sedikit berubah, ia jadi suka dengan coklat sekarang.
"Kamu mandi dulu aja sayang! Sembari nunggu minuman."
"Oke."
Terkadang, Dewa selalu pulang ke tempat Ara terlebih dahulu sebelum ia memutuskan pulang ke rumah. Karna kalaupun ia pulang ke rumah, ia tidak akan menemukan siapa-siapa selain mbok Jum. Ayah Dewa masih sibuk, padahal satu perusahaan sudah diserahkan ke Dewa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com