webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Rasa Penasaran Sammy

Padahal, Juna telah mencari jauh ke sana kemari, tapi ternyata, jawaban itu sudah lama ada di dekatnya."Apa yang terjadi sama kamu saat itu, Ra?" lirih Juna.

Setelah Juna sedikit reda, akhirnya ia turun kembali menuju apartemennya. Ia sudah siap berhadapan dengan Christian dan Rico.

Sesampainya Juna kembali ke apartemennya, Juna langsung mengambil spidol berwarna merah, dan berjalan mendekati white board.

"Ada yang mau gue ceritain di sini, Chris." Ucap Juna tiba-tiba, saat Christian dan Rico, tengah minum kopi berdua. Keduanya langsung fokus memperhatikan langkah kaki Juna yang mendekati white board, dan mengambil sebuah spidol berwarna merah.

"Ini bukan hanya sebuah kebakaran, tapi penculikan dan pembunuhan," ucap Juna sambil menuliskan sebuah kata penculikan dan pembunuhan di white board, dengan melingkari dua kata tersebut.

"Maksud lu, apa?" tanya Christian penasaran dan menurunkan cangkir kopi, yang masih ia angkat dari meja.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com