webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Rahasia, Yang Masih Tersimpan

Ara merasa, seperti dimasakkan oleh sang mama, karna ia mendapatkan makanan tersebut, bukan dari membeli, tapi dari pemberian seseorang. Apalagi, orang tersebut, memasaknya, sendiri. Ara langsung mencicipi makanan tersebut, dan jangan ditanya lagi, bagaimana rasanya. Karna jujur, rasanya sangat enak dan nikmat. Apalagi, ceker tersebut, masih hangat.

"Tuhan, terima kasih. Ini, nikmat sekali," ucap Ara, sambil mengambil satu ceker ayam, dan melahapnya, lagi.

Tanpa sadar, Ara sudah menghabiskan, hampir separuh isi mangkok, yang ia terima. Ada sekitar 5 tulang ceker, yang ada di piring kecil, yang Ara khususkan, untuk meletakkan, tulang belulang.

"Alhamdulillah." Ucap Ara penuh syukur.

Ara merapikan semua peralatan makannya, dan mencuci bersih, kedua tangannya, yang sudah bercampur dengan sambal. Ara keluar menuju balkon, dan melihat kerlip lampu pemukiman, lampu jalanan, dan lampu-lampu kendaraan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com