webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Pengecutkah?

Ara berjalan ke arah samping cafe, yang mana di sana adalah area parkir khusus pegawai. Ara memperhatikan halaman depan, mencari sesuatu lalu melanjutkan lagi langkahnya.

"Kamu nyariin aku ya?" sebuah suara tiba-tiba terdengar.

"Astaqfirullah, ngagetin Jun" ucap Ara memegang dada.

"Kamu nyari mobil aku di halaman depan kan?" ucap Juna di atas jok motor Ara.

"Yeee, siapa coba. Ngaco."

"Jujur aja sih?"

"Au ah, minggir! Gue mau pulang."

"Aku nebeng Ra?"

"Apaan sih Jun? kan udah biasa pulang sendiri."

"Sekarang lagi gak biasa Ra."

"Gak biasa gimana? Emang mobil lu ke mana?"

"Lagi di pinjem temen."

"Terus? Tadi ke sini naik apa?"

"Kan tadi ikut mobil box Ra, karna ngambil piano."

"Kalau gitu, pulang naik mobil box lagi aja!"

"Ra?" ucap Juna memohon.

"Yaudah-yaudah, tapi lu yang nyetir ya?"

"Emang kenapa?"

"Nanti lu modus lagi, peluk-peluk gue."

"Kamu minta dipeluk ya?"

"Apaan sih? Mau ikut pulang gak?"

"Ikut Ra ikut. Yaudah yuk!"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com