webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Mendengar Cerita Ara

Tapi, Ara tetap melangkahkan kaki, menuju meja kerjanya, atau meja tulisnya. Dan mulai membuka sebuah buku, yang ia letakkan, di laci meja.

Tanpa Ara sadari, ada seorang lelaki, yang memperhatikan, gerak-gerik Ara. Ia tengah terbaring, di sofa ruang tamu, dan pandangannya, mengarah ke pintu kamar Ara, sampai mengikuti langkah Ara, menuju sebuah meja.

Ara membaca buku tersebut, dengan sangat fokus. Seolah, tengah menyusun sebuah ingatan, yang tengah berantakan. Ara mulai menghela nafas panjang. Sang lelaki, tak tahu, apa yang membuat Ara, sampai menghela nafas panjang, seperti itu.

"Aku, harus telfon Juna." Ucap Ara, sambil beranjak dari kursi, mencari-cari, ponselnya.

"Tas kamu, di sini, Sayang!" suara seorang lelaki, yang sangat Ara ingat, milik siapa.

Juna telah berdiri, di pinggir sofa, dan membawa sebuah tas, milik Ara. Sambil tatapannya, menatap Ara dengan intens.

"Juna?!" ucap Ara, dengan raut wajah terkejutnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com