webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Genggaman Pertama

Di tengah-tengah hantamannya, Juna berucap, "Dewa benar-benar menyukai Ara."

Setelah puas dengan menghantam dinding lift, Juna mulai berdiri menghadap pintu lift lalu menyandarkan tubuhnya hingga lif mencapai lantai tujuannya.

~~~~~

Suasana di dalam unit 11c sangat-sangat canggung, Ara yang tadi antusias bicara kini hanya terdiam di sekitaran Dewa. Ingin mengajukan pertanyaan, tapi indra pengecapannya tiba-tiba beku. Jika mereka terus diam, maka akan jadi semakin canggung bagi keduanya.

"Ra?"

"Iya."

"Gak disuruh duduk nih?"

"Astaqfirullah, sorry Wa. Ayo Wa duduk! Gue ke dalem dulu ya?"

"Iya."

Ara berjalan dengan cepatnya memasuki ruang untuk berganti baju, dilanjutkan mengambil minum untuk Dewa.

"Diminum Wa!"

"Iya Ra."

"O iya, bukannya tugas gambar teknik udah dikumpulin, ya?"

"Iya, emang udah."

"Terus?"

"Sebenernya bukan itu sih alasan gue dateng ke sini."

"Alasannya apa?"

"Gue mau ngajak lu nonton besok?"

"Nonton apa?"

"Konser music. Mau?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com