webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urbain
Pas assez d’évaluations
397 Chs

Cerita Rio

"Apa aja, Kak." Jawab Rio, sambil memikirkan sesuatu.

"Sam? lu baik-baik aja, kan?" batin Rio, sambil melihat langkah Juna, yang menjauh dari ruang tamu.

***

"Sayang, bangun! ada Rio," ucap Juna, saat ia menunggu air mendidih, lalu membangunkan Ara sejenak.

Ara mengeliat, dan mengerjapkan kedua matanya, berharap nyawanya, segera kumpul semua.

"Juna?" ucapnya khas suara bangun tidur.

"Iya, bangun yuk!? ada orang yang mau ketemu kamu," Juna mengatakan kalimat pemberitahuan lagi.

"Hem em," ucap Ara sambil menganggukkan kepala.

Ara mengambil buku yang biasa ia baca, lalu fokus sesaat. Sedangkan Juna, mengatakan ke Ara, bahwa ia akan ke pantry, menyiapkan minuman, untuk Rio.

***

"Hai, RI?" sapa Ara, yang sudah terlihat lebih rapi, dan lebih fresh.

"Hai, Kak. Kakak bangun tidur?" tanya Rio, sambil melihat ke arah Ara, yang berjalan mendekati dirinya.

"Iya, hhehe. Maaf, ya?" ucap Ara sambil nyengir kuda.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com