webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
300 Chs

PART SPESIAL : PERPISAHAN TERMANIS UNTUK SHARON

Lisa langsung membelalakkan kedua matanya karena perkataan dari laki-laki itu sehingga kini semua orang pun dibuat terkekeh oleh tingkah keduanya. Kemudian gadis itu kembali dibuat kesal dan menoleh ke arah seorang wanita yang berada di sampingnya saat ini.

"Ibu, lihat tuh anak yang katanya baik, sopan, ternyata ngeselin, 'kan?!"

"Dih, enak aja lo kalau ngomong!" ujar Aldera tak terima. "Sana minggir, gue mau peluk Ibu, hush, hush, sana!"

"Sialan, gue di usir," gumam Lisa yang mampu di dengar oleh Aldera dan Melina.

Melina yang mendengarnya pun langsung menatap tajam ke arah anak gadisnya itu, "Lisa!" tegurnya yang membuat gadis itu langsung mengulum bibirnya seketika.

"Udah, biarin aja dia, Bu. Lagi pula, Dera udah biasa, kok, berantem sama dia."

"Jadi, Ibu mau peluk aku, enggak?" lanjut Aldera kepada wanita itu. "Kalau enggak mau, ya udah, aku mau peluk Lisa lagi."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com