webnovel

Love Me Once Again For A Year

[Check my profile out to read the English version of this book. ^^] Park Chunghee telah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Lee Donghae selama sepuluh tahun. Dia sangat mencintainya, tapi untuk Donghae sendiri ... dia meragukannya. Belakangan ini, Donghae yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi seperti orang lain baginya. Namun, Chunghee tidak ingin menyerah pada kepribadiannya dan terus bertahan, dengan harapan bahwa Donghae akan kembali seperti yang iakenal. Terkadang, ia berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri: Inikah murka Tuhan? ia mengetahui bahwa keinginannya adalah hal yang salah, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini dan memilih untuk tetap dalam hubungan yang rusak dan selalu mengatakan sesuatu yang bodoh, dengan terus berkata 'baik-baik saja!' Namun, itu semua adalah kebohongan yang ia ungkapkan! Dalam hubungan rumit ini, Chunghee juga bertemu dengan cinta pertamanya yang bernama Kim Daehyun, dan menjadi seseorang yang selalu menjaganya. Ketika kesehatannya memburuk, hanya Daehyun yang bisa membuatnya tersenyum kembali seperti sebelumnya. Itu membuatnya harus memikirkan sesuatu yang sulit lagi. “Apa menurutmu aku marah?” "Aku tidak marah! Aku sakit hati!" "Semua ini tidak lagi membuatku marah, selain merasakan sakit saat ini. Tapi jika kamu mengira aku marah, maka sekarang aku justru marah padamu—" Bagaimana hubungan mereka di masa depan? Akankah Chunghee bertahan? ----------- Belum Bisa Menerjemahkan. Jangan lupa mengkoleksi buku-buku saya yang lain. ^^ Naskah: Mei, 2018 Dipublikasikan: Agustus, 2019 -----------

Mao_Yuxuan · LGBT+
Pas assez d’évaluations
407 Chs

Tuduhan Dalam Kesedihan

Aku hening dalam ketidakpercayaan. Aku sampai tidak merasakan tubuhku untuk sesaat, seolah mati rasa, sebelum berbagai perasaan itu mengalir bersama darahku dan berkumpul di satu titik yang sama, seperti arus balik listrik yang bertolak belakang lalu menyengat jantungku dengan tegangan tinggi.

Tanpa memikirkan apapun, aku segera menghempaskan tangan Daehyun yang menjerat tanganku, kemudian berlari menuju peti mati hitam dengan bunga untuk melihatnya lebih jelas.

Ketika berada satu meter jauhnya, tiba-tiba aku berhenti dengan hati ragu dan bibir terkatup rapat. Aku menatap peti mati hitam itu dengan banyak perasaan di dadaku, yang seakan diaduk oleh tangan besar dan dingin sekaligus.

Aku takut untuk melangkah. Aku takut untuk sebuah kebenaran. Tetapi, jauh dari itu semua, aku begitu ingin melihatnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com