webnovel

Love Me Once Again For A Year

[Check my profile out to read the English version of this book. ^^] Park Chunghee telah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Lee Donghae selama sepuluh tahun. Dia sangat mencintainya, tapi untuk Donghae sendiri ... dia meragukannya. Belakangan ini, Donghae yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi seperti orang lain baginya. Namun, Chunghee tidak ingin menyerah pada kepribadiannya dan terus bertahan, dengan harapan bahwa Donghae akan kembali seperti yang iakenal. Terkadang, ia berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri: Inikah murka Tuhan? ia mengetahui bahwa keinginannya adalah hal yang salah, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini dan memilih untuk tetap dalam hubungan yang rusak dan selalu mengatakan sesuatu yang bodoh, dengan terus berkata 'baik-baik saja!' Namun, itu semua adalah kebohongan yang ia ungkapkan! Dalam hubungan rumit ini, Chunghee juga bertemu dengan cinta pertamanya yang bernama Kim Daehyun, dan menjadi seseorang yang selalu menjaganya. Ketika kesehatannya memburuk, hanya Daehyun yang bisa membuatnya tersenyum kembali seperti sebelumnya. Itu membuatnya harus memikirkan sesuatu yang sulit lagi. “Apa menurutmu aku marah?” "Aku tidak marah! Aku sakit hati!" "Semua ini tidak lagi membuatku marah, selain merasakan sakit saat ini. Tapi jika kamu mengira aku marah, maka sekarang aku justru marah padamu—" Bagaimana hubungan mereka di masa depan? Akankah Chunghee bertahan? ----------- Belum Bisa Menerjemahkan. Jangan lupa mengkoleksi buku-buku saya yang lain. ^^ Naskah: Mei, 2018 Dipublikasikan: Agustus, 2019 -----------

Mao_Yuxuan · LGBT+
Pas assez d’évaluations
407 Chs

Dia Tidak Akan Pernah Mengerti

Di bawah guyuran hujan, Lee Donghae basah kuyup. Dengan perasaan cemas, ia pun segera masuk ke dalam mobil dan bersandar dengan lesu, sambil mengangkat kepalanya. Ia menatap kosong ke atas, tetapi pikirannya benar-benar telah dipenuhi dengan banyak masalah.

Ia memejamkan matanya, sambil menarik napas dan menghembuskannya beberapa kali dengan pelan. Ia pun mulai memikirkan semua hal baik-baik dengan kepala dingin. Dengan kedua tangannya mencengkeram kemudi, ia mendesah berat. Di dalam kepalanya hanya ada kekacauan, ia tidak bisa menemukan hal yang lebih jelas di dalam sana, selain banyak masalah di hari-hari sebelumnya yang bertumpuk-tumpuk seperti gunung sampah.

Hingga pada akhirnya, ia memutuskan untuk menghubungi Park Chunghee sekali lagi, dengan harapan ia akan mengangkat panggilannya kali ini. Ia pun segera mengeluarkan ponselnya dari saku, dan mulai menekan tombol panggilan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com