webnovel

Sampai Jumpa lagi.

------Sampai Jumpa lagi----------

Dua hari kemudian.

Prosedur pelepasan dari rumah sakit telah di selesaikan dengan cepat oleh Ning Zehan, hari ini juga Ning Xuela bisa pulang dan kembali ke rumah. Rachell membantu Ning Xuela membereskan barang barangnya.

"Rachell, Aku ingin bertemu dengan Tuan Muda Gu."

Rachell menatap Ning Xuela. "Kenapa? apa kamu jatuh cinta padanya..."

Buukkk....

Ning Xuela melemparkan bantal di wajah Rachell.

"Sialan! bukan itu."

Rachell tertawa. "Oke oke... Ayo kita pergi."

Xuela dan Rachell pergi di dampingi satu Bodyguard yang sudah di tugaskan oleh Ning Zehan.

Sama seperti pertama kali Ning Xuela membawa keripik kentang sebagai buah tangan untuk Gu Sicheng.

Meskipun begitu Ning Xuela tidak merasa itu tidak pantas, karena dia tidak tahu selain buah buahan apa saja yang bisa di bawa saat menjenguk orang sakit.

"Nona Ning." Bodyguard Gu Sicheng membungkuk hormat, dia membuka pintu dan mempersilahkan Xuela memasuki ruangan Gu Sicheng.

Begitu Xuela masuk, dia melihat Gu Sicheng sedang membaca berkas penting.

Ning Xuela tersenyum sambil mengangkat tangannya. "Hai..."

Gu Sicheng sedikit kesal melihat Ning Xuela mengingat pembicaraannya dengan Ketua Ning. "Kamu datang ke sini."

Ning Xuela mengangguk. "Hari ini aku keluar dari rumah sakit, aku datang ke sini untuk mengucapkan sampai jumpa, dan yahh... Ini untukmu." Ning Xuela memberikan keripik kentang kesukaan nya.

Bibir Gu Sicheng berkedut diam diam tersenyum, perasaan kesalnya tiba tiba menghilang. Gu Sicheng tidak makan makanan ringan seperti keripik kentang, dietnya sangat ketat dan pola makannya di jaga, dia tidak makan makanan sembarangan seperti ini, tetapi beberapa hari yang lalu dia makan keripik kentang yang di bawa seorang gadis kecil dan rasanya tidak buruk.

"Terimakasih, ini lezat."

Ning Xuela tersenyum bahagia. "Tentu saja ini enak, karena keripik kentang produk ini kesukaanku, kali ini aku membawa rasa favorit ku."

Gu Sicheng mengangguk dan menerima dua bungkus keripik kentang.

Ning Xuela mengobrol cukup lama dengan Gu Sicheng hingga kakaknya Ning Zehan menyusulnya.

"Ning Xuella."

Ning Zehan berdiri ambang pintu dan menatap adiknya yang begitu asyik mengobrol dengan Tuan Muda Gu.

Gua Sicheng menganggukan kepalanya sebagai sambutan hormat. Ning Xuela segera berdiri dan berdiri di samping kakaknya.

"Kakak, kenapa kamu di sini?"

Ning Zehan melihat adiknya yang terlihat malu,. "Ayo pulang."

"Maaf Tuan Muda Gu, Xuela telah merepotkan mu. "

Gu Sicheng tersenyum tipis. "Tidak apa apa, Saya senang Nona Ning menemani saya yang sedang bosan."

Sekali lagi Ning Zehan membungkuk dan meminta maaf pada Gu Sicheng atas kelakuan adiknya yang mengganggu.

"Kami permisi."

Ning Xuela di bawa pergi. Mata Gu Sicheng meredup merasakan kesepian lagi.

----------------

Dua hari kemudian.

Gu Sicheng sudah lebih baik, Dokter memperbolehkan dia untuk di rawat di rumah namun dengan persyarayan yang sesuai saran Dokter. Kakek Gu dan Ibu Gu Sicheng menjemputnya.

"Uncle." panggil seorang gadis kecil.

Gu Sicheng melirik gadis kecil itu mengangkat alisnya. Gadis kecil itu tersenyum lebar gengan deretan gigi susu yang masih rapih.

"Keripik kentang itu punya siapa?" Lin Momo menunjuk keripik kentang dengan jarinya yang kecil dan putih.

Gu Sicheng mengambilnya lalu menyembunyikannya. "Itu milikku, jangan menginginkannya."

Nyonya Gu menggelengkan kepalanya. "Sicheng, kenapa kamu berdebat dengan keponakanmu."

Gu Sicheng. "Ini milikku, Momo bisa membelinya di supermarket."

Lin Momo. "Uncle,"

Gu Sicheng tidak ingin mengalah dia tetap keras hati tidak ingin berbagi dengan keponakannya.

"Momo, nanti nenek akan memberikannya untuk Momo. Jangan ganggu milik uncle, mungkin itu dari seseorang."

Untungnya Lin Momo bukan gadis yang keras kepala dan memperebutkan sesuatu yang sudah di larang.

"Humhh.... Uncle seperti anak kecil."

Gu Sicheng tidak menanggapi ucapan bocah itu.

----------------

Satu bulan kemudian.

Gu Sicheng sudah kembali pada aktifitasnya yang sibuk, meskipun dia bekerja tanpa asistennya Rong Hui, dia tetap bekerja cepat dan efisien. Untuk sementara waktu, Gu Sicheng merekrut asisten lain salah satu karyawannya. Asisten Gu Sicheng kali ini masih sangat muda, usianya dua puluh lima tahun tetapi kecepatan kerjanya patut di puji.

"Presdir Gu, Ketua Ning baru saja menelfon. Beliau mengatakan, waktu berpikir anda telah habis."

Gu Sicheng menghentikan gerakan tangannya yang sedang menandatangani dokumen.

Gu Sicheng. "Oke."

Li Shiming menyerahkan satu persatu dokumen yang membutuhkan tanda tangan Gu Sicheng.

"Pesan ruang pribadi di restauran Ring, untuk malam ini."

"Baik. Presdir."

Li Shiming gerak cepat melakukan perintah Gu Sicheng, dan dalam sekejap pemesanan telah di konfirmasi.

Gu Sicheng mengambil ponselnya dan mengetik nomor yang di ingatnya sekitar satu bulan lalu.

Gu Sicheng mengirim sebuah pesan.

(Hai Nona Ning. Saya Gu Sicheng, bisakah kita bertemu malam ini di restauran Ring?)

Di sisi lain Ning Xuela baru saja selesai mandi, mendengar Ponselnya bergetar dia mengambilnya dan membaca pesan dari Gu Sicheng, tanpa sadar Ning Xuela tersenyum dan lekas membalas.

(Hai Tuan Muda Gu, Oke... Saya dan Rachell akan datang.)

Gu Sicheng mengerutkan keningnya ketika nama Rachell di sebutkan.

(Saya ingin bertemu dengan anda secara pribadi.)

Ning Xuela mengerucutkan bibirnya dia berpikir sejenak.

(Oke.)

Ekspresi Gu Sicheng sedikit mengendur setelah Ning Xuela setuju.

----------------

Restauran Ring. pukul 19:00

Ning Xuela keluar dari Mobil dan di sambut hangat oleh pelayan di sana.

"Nona Ning Xuela?"

"Iya."

"Saya akan memimpin anda ke ruangan Tuan Gu."

Ning Xuela agak bingung, tetapi dia mengikuti pelayan itu.

Hari ini Rachell mendandani Ning Xuela sangat cantik seperti pria, bahkan para pelayan restauran ring tidak bisa berhenti kagum dan menerka nerkak bahwa Ning Xuela adalah pacar Tuan Muda Gu.

Ning Xuela di persilahkan masuk.

Ning Xuela tersenyum cerah saat melihat Gu Sicheng duduk lalu berdiri saat melihatnya. Gu Sicheng dengan sopan memundurkan kursi untuk Ning Xuela duduk.

Pipi Ning Xuela tanpa sadar memerah karena perlakuan Gu Sicheng. "Terimakasih." ucap Ning Xuela pelan.

Gu Sicheng mengangguk lalu dia duduk.

"Nona Ning Sangat cantik, sebuah kehormatan bisa makan malam bersama." Kata kata Gu Sicheng sudah di persiapkan dari sejak siang atas saran Li Shiming.

"Terimakasih atas pujian Tuan Muda Gu."

Gu Sicheng memperlakukan Ning Xuela dengan baik, bahkan dia bertanya apakah ada makanan yang ingin dia pesan agar segera di buat, tetapi Ning Xuela cukup puas dengan makanan di meja.

Dari awal makan Gu Sicheng banyak memperhatikan Ning Xuela dan mempelajari gadis itu dari semua sudut, menurut berita yang beredar Ning Xuela bodoh dan tidak berpendidikan, namun apa yang di lihat Gu Sicheng. Ning Xuela gadis cantik yang anggun bahkan tahu tempat dan tidak melewati batas seperti putri kaya pada umumnya.

Hanya saja Ning Xuela polos dan jujur.

Ning Xuela menyadari Gu Sicheng memperhatikannya bahkan makanan di piringnya hanya sedikit berkurang. Ning Xuela menatap Gu Sicheng. " Apa aku terlihat sangat rakus?"

Gu Sicheng menggeleng. "Tidak, aku suka melihatmu makan begitu lahap."

Ning Xuela terbatuk. "Hehe... makanan di restauran ini sangat enak, ini pertama kalinya aku makan di sini." Ning Xuela malu.

"Lain kali aku akan mengajakmu makan lagi di sini." Ujar Gu Sicheng seperti sebuah janji.

"Sungguh?"

"umh..."

Ning Xuela sangat senang, dia kembali makan begitu pula dengan Gu Sicheng.