TANGISAN DI PELUKAN PAPA

Syaiful paling sering dipanggil ipul adalah sahabat Gabriel, Zainal serta Dimas. Cowok ini agak kurang ajar memang mau heran pun sepertinya tidak berguna lagi. "Gaes, lo tau kan kalau gue lagi nabung buat beli PS 5 Pro. Jadi tlaktir kek," kata Syaiful sembari mengedipkan satu matanya ke arah Azura.

"Bisa kena sihir ipul nih," ujar Azura sembari bergidik ngeri, tampang seperti Ipul tidak cocok untuknya malah lebih ke Elina. Sama-sama akhlaknya berlebihan sampe tumpeh-tumpeh.

"Sial. Lo pikir gue raja pelet, eehhh tapi nggak papa malah gue bakal dapet cewek cantik." balas Syaiful makin ngaco.

"Serah ae deh." sahut Dimas.

Gabriel sejak tadi hanya diam sembari memegangi kepalanya. Cowok itu seperti banyak beban, tidak di kelas, di kantin, diam terus. Temannya pada sibuk bercanda, sibuk makan dianya malah melamun. Membuat Syaiful gatal ingin mengusik Gabriel.

"Heh, tumben banget lo diem kek orang nggak berguna. Serius deh," celetuk Syaiful menatapnya aneh kek ada yang janggal.