Ethan menggeleng kemudian menatap Luna. "Kamu menyembunyikan kehamilan ini selama dua minggu dariku?"
"Aku pikir, aku harus memberitahumu saat ulang tahun saja, karena aku tidak tahu harus memberi kado apa," jelas Luna dengan tatapan sendu, takut Ethan akan marah.
Ethan menghela napas, kemudian mencium perut Luna yang masih datar dengan penuh kasih sayang, sama seperti saat di dalam perut itu ada Keenan dan Keyra.
"Apa kamu tidak mual, pusing atau lemas saat seperti kehamilan pertama?" tanya Ethan, karena selama dua minggu terakhir, Luna tidak menunjukkan perubahan pada dirinya.
"Tidak terlalu, kehamilan kali ini terasa lebih mudah dan tubuhku tidak terlalu lemas, hanya saat mencium aroma obat smoothing di salon, Aku langsung mual," jelas Luna.
"Sayang." Ethan menatap Luna dengan tatapan sulit di artikan
"Ya," Luna melirik Ethan seperti takut akan dimarahi karena sudah menyembunyikan kabar kehamilannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com