Setibanya di rumah, Edward langsung buru-buru ke kamar. Saat itu waktu menunjukkan pukul dua dini hari dan Viona sudah tidur. Dia segera ke ranjang menyusul istrinya itu tidur.
"Dari mana?" tanya Viona.
Ternyata Viona tidak tidur. Dia hanya berpura-pura dan ingin melihat apa yang akan Edward lakukan saat dirinya tidur.
"Maaf, Aku ketiduran di kantor," ucap Edward bohong.
Viona menoleh menatap Edward yang tampak berantakan dan berbau bensin.
"Kenapa tubuhmu bau bensin?" tanya Viona.
"Tadi mobilku mogok dan aku memperbaikinya sendiri. Kebetulan yang rusak bagian saluran bahan bakar," jawab Edward. Dia bergerak mendekati Viona dan menyentuh perutnya yang masih langsing.
"Aku tidak akan membohongi mu. Maaf sudah membuatmu dan calon anakku selalu menunggu setiap malam," ucap Edward dengan segala tipu dayanya. Dia sengaja tidak langsung mengacuhkan Viona karena peduli pada kandungannya dan memang dia akan meninggalkannya jika Luna sudah jelas-jelas akan membuka hati untuknya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com