Edo, Sisi dan Irfan menatap Mimi dan Tama dengan pandangan terkejut.
"Lo ngga bercanda kan Tam?" tanya Edo.
"Serius! Tanya saja sama Mimi," kata Tama sambil menoleh ke arah Mimi.
"Iya serius kok Do!" kata Mimi akhirnya.
Edo menyandarkan punggungnya ke kursi, tampaknya dia benar-benar kaget.
Tiba-tiba Irfan berdiri dan langsung pergi tanpa berkata apapun pada mereka. Tama yang melihat itu, bermaksud mengejarnya. Namun Edo yang sudah pulih dari rasa terkejutnya, langsung menahan Tama.
"Jangan dikejar Tam. Biar dia menenangkan diri dulu. Nanti malam atau besok, lo bicara sama dia," kata Edo.
"Iya benar, biarin aja dulu," kata Sisi.
"Aku jadi ngga enak," kata Mimi dengan suara pelan.
Sisi menggenggam tangan Mimi. Lalu berkata, "Jangan gitu. Ini bukan salah siapa-siapa. Irfan cuma butuh waktu untuk bisa memahami semua ini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com