45 Ternyata Kamu...

Hari lamaran tiba. Sekarang Mimi tengah bersiap untuk dirias wajahnya.

"Mbak, nanti riasannya natural flawless aja ya! Saya ngga suka yang terlalu tebal," kata Mimi pada orang yang merias wajahnya.

"Baik Mbak, lagi pula Mbak nya sudah cantik kok, jadi ngga tebal juga tetap cantik," kata Mbak perias.

"Cieee, yang mau dilamar, deg degan ngga nih?" tiba-tiba Sisi sudah masuk ke kamarnya lagi.

"Dari mana Si?" tanya Mimi tanpa menjawab pertanyaan Sisi.

"Habis sarapan. Lo udah sarapan belum?"

"Udah, tadi sarapan roti."

"By the way, happy birthday ya say!" kata Sisi sambil menggenggam tangannya.

"Makasih Si," jawab Mimi.

"Gue masih ngga nyangka, sahabat gue dilamar tepat di usia 20 tahun," kata Sisi dengan mata berkaca-kaca. Dipandangnya Mimi yang tengah dirias, ada bahagia dan sedih bercampur di hati Sisi.

"Lo kenapa Si?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter