webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
74 Chs

Hadiah Untuk Kamu

"Selamat datang di calon rumah kita!" kata Tama.

Mimi terpana melihat apa yang dihadapannya sekarang. "Ini serius Tam? Ini rumah kita nanti? Aku pikir... "

"Kamu pikir kita akan tinggal di paviliun aku?"

"Iya, aku pikir begitu."

"Ya mungkin dua bulan pertama setelah menikah, kita masih tinggal di paviliun dulu, semoga saja renovasinya cepat selesai. Kita masuk dulu yuk! Kamu bisa kasih usul juga kok! Semoga kamu suka ya, aku request semuanya sesuai dengan apa yang kamu ceritakan dulu."

"Oya? Memangnya aku pernah cerita ya?"

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠

𝘿𝙞 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙥𝙤𝙝𝙤𝙣

"Aku suka Villa kamu Tam, terlebih halamannya," kata Mimi.

"Halaman?"

"Iya, halamannya luas dan asri. Dari dulu aku bermimpi kalau punya rumah nanti, aku mau yang luas halamannya. Kalau rumahnya sih ngga usah terlalu luas, nanti capek bersihinnya."

Tama tertawa mendengar ucapan Mimi. "Memangnya halaman luas mau dibikin apa?" tanyanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com