Seharusnya pagi ini ia tak datang untuk menemui Arya. Harusnya ia tak bersikap kekanak kanakan hanya karena di buta kan cemburu. Seharusnya ia harus bisa lebih percaya kepada suaminya. Air mata masih terus menetes dari mata indahnya seorah tak ada hentinya.
Arya yang tak sadarkan diri kini didorong diatas blangkar menuju ruang UGD. Amanda dan Ayu kini saling berpelukan saat Arya mulai masuk ke ruang UGD. Pakaian Amanda bahkan kini telah ikut berlumuran darah membuatnya tampak seolah dirinyalah yang terluka.
"Budhe Ayu?" sebuah suara memecah keheningan di antara suara tangisan kedua perempuan yang mencoba untuk saling menguatkan.
Ayu yang merasa dipanggil pun menoleh kearah sumber suara. Kini ia tampak melihat sosok yang ia kenal mengenakan pakaian khas dokter.
"Bram?" Amanda juga turut menoleh tentu ia masih ingat dengan sosok bram yang beberapa hari lalu menjenguk dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com