Arabella melemparkan tubuhnya asal ke atas kasur dan melirik sekilas pada Nella yang tertidur di sofa kamarnya.
"Nella pasti tertidur karena menungguku," gumamnya.
Dengan gerakan malas, ia bangkit dan mengambilkan kain untuk menyelimuti tubuh Nella. Kemudian kembali berbaring. Arabella meraba bibirnya dan senyumnya mengembang tanpa bisa ditahan-tahan.
Tadi itu Arabella malu tak tertahankan, bukan marah. Tapi ia tidak bisa mengatakannya pada Julian karena tau pria itu pasti akan mengganggunya habis-habisan.
"Besok bertemu Julian, aku harus bagaimana?" lirih Arabella.
Malam itu, Arabella sama sekali tidak bisa tidur karena jantungnya terus berdebar karena bayangan saat Julian mengecup bibirnya itu menari-nari di benaknya tanpa henti.
*****
"Selamat pagi, Arabella," sapa Orchidia dengan nada tenang sembari meminum tehnya dengan anggun di meja kamar Arabella.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com