webnovel

Laga Eksekutor

Pria yang sudah memiliki harta dan kekuatan tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri. Sejak Mahesa menemukan sebuah kalung ajaib, dia tidak pernah bingung akan arah hidupnya. Ini berkat roh berumur ribuan tahun yang tinggal didalam kalung itu, yang selalu menuntun Mahesa untuk menjadi raja pembunuh terhebat. Setelah pembantaiannya selesai, Mahesa kembali ke Indonesia dan menjadi seorang satpam di perusahaan aksesori terbesar di Surabaya dengan gaji yang cukup besar. Bukannya bertaubat, Mahesa justru suka pergi ke bar dan memadu cinta satu malam dengan wanita-wanita yang merangsang nafsunya. Walaupun dia sempat menolong seorang anak kuliahan yang bekerja sebagai penari di bar karena alasan tertentu, karma tetap memanggilnya. Setelah Mahesa mengambil keperawanan seorang wanita yang bukanlah wanita biasa, Mahesa harus menikahi wanita itu dengan 11 baris syarat tertulis. Selagi kebebasannya terenggut karena sebuah pernikahan, Mahesa masih harus mengatasi para musuh lama yang bermunculan di Indonesia dan mengganggu kehidupannya. Apa yang harus Mahesa lakukan demi melindungi para wanita-wanitanya?!

Indra_Wijaya11 · Action
Pas assez d’évaluations
420 Chs

Perubahan Ekspresi

"Akbar, aku akan membunuhmu." Meraih telepon, Mahesa meraung keras. Orang sialan ini, dia tidak bertengkar cepat atau lambat, tapi dia menelepon pada saat yang paling kritis.

"Batuk batuk batuk, berani bertanya, ada apa?" Keraguan Akbar melalui telepon.

Mahesa mendengus dingin, dan berkata tanpa basa-basi, "Jika kamu ingin mengatakan sesuatu dengan cepat, jika kamu kentut, aku sangat sibuk."

"Karena kamu sibuk, lupakan saja. Lagipula kamu tidak ingin tahu. Aku tidak perlu khawatir tentang itu." Akbar tidak senang lagi. Ini bukan pertama kalinya anak ini dimarahi.

Sesuatu yang salah!

Mahesa mengerutkan kening. Mungkinkah itu berita dari istri kecil? Pasti begitu.

"Hei, Kak Tara, aku bercanda, jangan marah, kamu rawan keriput saat marah, dan itu akan menjadi tidak teratur." Mahesa tiba-tiba melembut dan berkata sambil menyeringai.

"Aku bukan perempuan, kaulah yang tidak bisa menyesuaikan diri." Kali ini, Akbar malah meraung.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com